TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 18 siswa SMA Negeri 12 Surabaya telah diperiksa oleh Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kebocoran kunci jawaban ujian nasional yang beredar di Surabaya.
"Kami masih mengembangkan pemeriksaan, belum bisa ditetapkan tersangka atas kasus ini," kata Kepala Unit Kejahatan Umum Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris MS. Ferry, saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 April 2014.
Polisi sudah mengamankan seorang koordinator sekolah berinisial R guna pemeriksaan lebih lanjut.
Ferry mengatakan ada indikasi keterlibatan jaringan joki terbesar di Surabaya dalam kasus ini. Pasalnya, menurut pengakuan R, hampir seluruh SMA di Surabaya menggunakan jasa joki yang sama.
Penyidik akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mencocokkan kunci jawaban asli UN dengan kunci jawaban yang beredar.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Harun menegaskan, kasus ini harus diusut secara tuntas. "Siswa yang terbukti membawa kunci jawaban tidak usah diluluskan, karena telah membocorkan rahasia negara," kata Harun.
Rabu lalu, sekitar pukul 04.00 WIB, polisi menggerebek sebuah rumah di Manukan dan ditemukan beberapa siswa beserta lembaran kunci jawaban. Kemudian, polisi berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memperbolehkan para siswa tersebut mengikuti UN. Akhirnya, selama UN berlangsung, polisi berjaga-jaga di SMA Negeri 12 supaya para siswa itu tidak melarikan diri.
Ferry mengatakan,para siswa tersebut membeli kunci jawaban dari seorang joki seharga Rp 150 ribu per orang untuk semua mata pelajaran. Adapun di SMA Negeri 12 sendiri terdapat 201 siswa. Jadi, nilai kunci jawaban tersebut kurang-lebih sebesar Rp 30 juta untuk SMA Negeri 12. "Nilainya tergantung banyaknya siswa di masing-masing sekolah," ujar dia.
Bila ke-18 siswa yang masih berstatus sebagai saksi itu terbukti bersalah, polisi akan menjeratnya dengan Pasal 322 KUHP tentang pembocoran rahasia negara. Namun, jika tidak terbukti, mereka akan terbebas dari hukum karena menjadi korban penipuan. "Kami masih memburu jokinya," kata Ferry.
DEWI SUCI RAHAYU