TEMPO.CO , Bandung -- Salah satu pemain gitar legendaris Indonesia Ian Antono, bercerita tentang masa kecilnya. Sejak duduk di Bangku Sekolah Dasar di Malang, Gitaris Grup Band God Bless itu mengaku lebih menyukai alat musik drum ketimbang gitar. "Karena menyukai aliran musik jazz, jadi saya tertarik untuk bermain drum," kata Ian, dalam cuplikan dokumenternya yang ditampilkan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Rabu16 April 2014.
Sejak bergabung dengan Abadi Soesman Band pada 1969, Ian bertekad untuk melanjutkan karir bermusiknya dan memutuskan untuk tinggal di Jakarta. Sepuluh tahun kemudian, Ian membentuk dan menjadi gitaris grup band God Bless. "Di situ pula, gitar menjadi segalanya bagi saya. Pengaruh gitar sangat besar sekali bagi hidup saya," kata dia.
Bagi Ian, gitar menjadi tempat berekspresi kala sedih maupun senang. Dalam dokumenter itu pun Ian bercerita, dirinya memilih pagi hari sebagai waktu yang tepat dalam membuat lagu. Soalnya, setelah bangun tidur, Ian merasa bugar dan leluasa untuk menciptakan lagu-lagu God Bless.
Tidak lama dari dokumenter itu selesai diputar, Ian memasuki arena panggung sambil memainkan gitar berwarna kremnya. Suara distorsi yang menjalar ke seluruh penjuru venue, membuat penonton bersorak menyambut kehadiran Ian. Dalam acara yang bertajuk Super Gitar Indonesia itu, Ian menggunakan pakaian serba hitam, dan menjadi pengisi acara yang ditunggu-tungu ratusan penonton di Bandung.
Aksi panggungnya bersama sang anak Rocky Antono dan personel EdanE Fajar Budiman, berlangsung selama 30 menit. Ian cukup agresif dalam memainkan not-not gitar, sehingga berhasil membius perhatian ratusan penonton. Penampilannya dalam acara kumpul para Gitaris itu, ditutup dengan lagu 'Rumah Kita' yang dibawakan oleh seluruh gitaris papan atas Indonesia.
PERSIANA GALIH
Berita Lainnya:
Megawati Pilih Rehat di Bali
Dua Kantor PPK Donggola Dibakar, Data Suara Aman
Jokowi Kesengsem Bus Tingkat ala Bandung