TEMPO.CO, Australia - Sudah 40 hari sejak pesawat nahas Malaysia Airline MH370 hilang. Pencarian pesawat diperpanjang hingga menyelami lautan. Martin Dolan, pejabat utama bidang transportasi di Australia, memperkirakan biaya pencariannya hingga kini mencapai US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun karena menggunakan alat milik swasta. (Baca: Kesalahan Teknis, Bluefin Gagal Lagi Cari MH370)
"Perkiraan kasar biaya pencarian dan penyelamatan US$ 234 juta," katanya, seperti dilansir situs CNN, Kamis, 17 April 2014. Pencarian menggunakan Bluefin-21, jenis drone bawah laut milik Phoenix International Holdings. Dengan biaya sebesar itu pun tim pencari mesti bersiap kemungkinan hasil pemindaian alat ini di selatan Samudera Indonesia nihil dari temuan puing pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu. (Baca: Malaysia Dituntut Jawab 26 Pertanyaan Soal MH370)
Hishamuddin Hussein, pejabat pelaksana Menteri Transportasi Malaysia, mengatakan jika jejak pesawat tidak juga ditemukan, pihaknya harus meninjau ulang operasi dan menelusuri lebih jauh. "Akan ada saatnya kami menyusun kembali dan mempertimbangkan ulang. Tapi bagaimanapun, pencarian akan terus berlanjut. Ini hanya masalah pendekatan," katanya. (Baca: Cari MH370, Misi Bluefin Diutamakan)
Pendekatan yang dia maksudkan adalah terkait dengan penggunaan satelit Inmarsat PLC. Ini berarti pencarian di sebagian besar wilayah laut dengan menekankan pada titik deteksi guncangan satelit terhadap bagian pesawat. Luas wilayah laut ini sepanjang 370 mil dan lebar 30 mil.
Saat ini, tim pencari menunggu hasil analisis data dari drone Bluefin-21 di bawah laut yang baru menyelesaikan rangkaian misi pertamanya, Kamis. Bluefin-21 telah mencari di wilayah seluas 120 kilometer persegi atau 46 mil persegi pada kedalaman 3.200 hingga 4.700 meter di dasar laut. (Baca: Bluefin Tak Sanggup Jangkau Area Hilangnya MH370)
Bluefin-21 pernah terpaksa membatalkan misinya dua kali pekan ini karena melewati batas kemampuan jelajah kedalaman dan masalah teknis. Phoenix yang memiliki dan mengoperasikan alat tersebut menyebutnya sangat produktif karena dapat menjelajah dasar laut selama 13 jam. Tapi meski sudah menyelam empat kali, tetap tidak kunjung ada temuan puing ataupun serpihan pesawat MH370 yang bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing itu. (Baca: Sempat Gagal, Bluefin Menyelam Lagi Cari MH370)
Padahal baru-baru ini tim pencari meyakini mendengar desing dari area pencarian yang diduga berasal dari suar rekaman data penerbangan. Kualitas suara desing inilah yang membuat mereka terus mencari di bawah laut. Pencarian dari udara dan permukaan laut pun terus berlanjut hingga 2.170 kilometer ke arah barat laut Perth, Australia. (Baca: MH370 Dibajak, Ini Penjelasan Jurnalis Afganistan)
CNN | ATMI PERTIWI
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | Prabowo
Berita terpopuler:
Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Jokowi Masuk Kampus
Anas Siapkan Laporan Kampanye Fiktif SBY
Rahasia Madrid Kalahkan Barcelona