TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Hampir 30 persen turis Cina membatalkan rencananya berkunjung ke Malaysia menyusul insiden hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Pesawat yang mengangkut 239 orang, termasuk 154 warga Cina, hilang sejak 8 Maret 2014 dan hingga saat ini belum ditemukan.
"Kami menerima banyak pembatalan sejak insiden MH370,” kata ketua pariwista Malaysia, Dr Ng Yen Yen, kepada The Star, Jumat, 18 April 2014. Menurut dia, promosi Visit Malaysia Year 2014 sejak tahun lalu, menarik minat warga Cina untuk berkunjung pada semester kedua tahun 2014.
Banyaknya wisatawan Cina yang membatalkan kunjungannya ke Malaysia diketahui dari data yang dikumpulkan Malaysia Inbound Tourism Association. Lembaga ini mengelola kedatangan wisatawan Cina melalui jaringan sekitar 70 perusahaan. (Baca: Efek MH370, Artis Cina Anjurkan Boikot Malaysia)
Pembatalan ini tentunya berpengaruh besar bagi industri pariwisata di Malaysia. Biasanya turis Cina akan menghabiskan rata-rata RM 2.800. Namun, sekitar 10 ribu orang telah membatalkan perjalanan ini. Diperkirakan, kerugian ini akan mencapai RM 28 juta. (Baca: Parade Kapal Perang Cina Batal Demi Korban MH370)
Selain kasus MH370, masalah penculikan yang dialami turis Cina dan staf hotel asal Filipina di resor Semporna di Sabah juga menjadi faktor penyebab menurunnya kunjungan turis Cina.
ANINGTIAS JATMIKA | THE STAR
Terpopuler
Pesawat MH370 Diyakini Masih Utuh di Dasar Laut
Masuk Perairan Indonesia, Australia Pecat Perwira
Korban Feri Korea Selatan Sempat SMS Ibunya