TEMPO.CO, Semarang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Semarang menjelaskan rob air laut yang menimpa pesisir pantai akan terjadi hingga Mei 2014. "Batas maksimum luapan air laut mencapai 1,1 meter," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Maritim Semarang, Retno Widyaningsih, Jumat, 18 April 2014.
Pada 5-13 April 2014, rob melanda wilayah pesisir. Berdasarkan prakiraan BMKG, rob akan kembali lagi menerjang di wilayah bagian utara pada 20-27 April 2014. Prediksinya, rob terjadi pukul 14.00-18.00 WIB. Untuk bulan Mei, rob terjadi pada 5-9 Mei, mulai pukul 15.00-19.00 WIB. (Baca: Ketika Banjir dan Rob Melanda Kota Tua Semarang)
Retno menjelaskan, rob terjadi karena jarak gravitasi bulan dan matahari paling dekat. Sedangkan Kota Semarang kebetulan menghadap ke matahari saat tanggal yang disebutkan itu. Ia menilai rob yang terjadi tak berpengaruh gelombang air laut yang diprediksi tetap normal yakni antara 1 hingga 1,5 meter. "Jadi untuk nelayan yang ingin melaut masih kondusif karena cuaca normal," katanya.
Selain menganalisa fenomena rob, BMKG juga memperkirakan adanya intensitas hujan yang akan terjadi hingga pertengahan Mei. Meski ia menyebutkan frekuensi hujan itu tidak begitu sering dan tidak lebat. (Baca: Jalur Melayang Kereta Solusi bagi Semarang)
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan telah mengantisipasi datangnya rob. Langkah itu dilakukan dengan mengaktifkan mesin pompa dan kolam retensi. Menurut dia, permukaan air di Kali Semarang turun antara 0,5 hingga 1 meter. "Buktinya Kantor Pos, Imam Bonjol, dan Johar yang kerap terendam rob, kini sudah kering," kata Hendrar.
EDI FAISOL