TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Usia Dini Non-Formal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lydia Freyani Hawadi, mengatakan Jakarta International School (JIS) telah mengubah infrastruktur tempat kejadian perkara tindak asusila. Pernyataannya didasarkan pada pantauan tim investigasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Toilet dan ruang kelas diubah bangunannya. Dikhawatirkan perubahan ini akan membuat BAP (berkas acara pemeriksaan) orang tua korban bermasalah," kata Lydia Freyani Hawadi kepada Tempo saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 18 April 2014.
Lydia mengatakan, untuk mengungkap kebenaran, JIS seharusnya lebih bersikap terbuka. Dia menyesalkan tindakan JIS yang malah terkesan menutup-nutupi perkara dengan mengubah infrastruktur lokasi kejadian. (Baca :Ada Korban Lain di TK JIS, Polisi Jemput Bola )
Pihak JIS sampai saat ini belum dapat dimintai konfirmasi. Saat Tempo menghubungi JIS melalui nomor telepon sekolah, hanya terdengar suara mesin penjawab.
Terakhir, Kepala Sekolah JIS Tim Carr menyatakan turut prihatin atas kejadian yang menimpa siswanya. Ia berjanji akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk menangani kasus ini. "Fokus utama kami adalah untuk kesejahteraan siswa dan keluarganya serta keamanan dan keselamatan dari komunitas sekolah," ujar Carr dalam konferensi pers pada Rabu, 16 April 2014 di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Jumpa pers yang juga dihadiri Lidya itu hanya berlangsung singkat, tidak sampai tiga menit. Sesi tanya-jawab yang disediakan bagi wartawan pun sengaja ditiadakan. Usai memberikan keterangannya, Carr yang ditemani sejumlah perwakilan sekolah langsung kabur menuju lift. Tidak ada satu pun pertanyaan wartawan yang ia tanggapi.
APRILIANI GITA FITRIA
Berita Terpopuler
Ibu Korban Pelecehan di TK JIS: Anakku Pahlawan!
Kasus TK JIS, Polisi Sita Flash Disk dari Tersangka
Cinta Berlumur Darah Pasangan Dua Generasi
Peringatan Dini BMKG: Jakarta Akan Hujan Lebat