Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Seorang perempuan berdoa setelah tenggelamnya kapal feri Korea Selatan di laut Jindo, di  SMA Danwon (17/4). Cuaca buruk menghambat pencarian diman lebih dari 280 penumpang masih dinyatakan hilang. REUTERS/Yonhap
Seorang perempuan berdoa setelah tenggelamnya kapal feri Korea Selatan di laut Jindo, di SMA Danwon (17/4). Cuaca buruk menghambat pencarian diman lebih dari 280 penumpang masih dinyatakan hilang. REUTERS/Yonhap
Iklan

TEMPO.CO, Jindo - Wakil Kepala SMA Ansan Danwon di Pulau Jindo, Korea Selatan, ditemukan tewas gantung diri di sekolahnya. Laki-laki yang diketahui memiliki nama keluarga Kang itu membunuh dirinya sendiri untuk mempertanggungjawabkan musibah tenggelamnya feri yang menewaskan puluhan siswanya. Dilansir kantor berita Yonhap, Sabtu, 19 April 2014, Kang ditemukan tewas tergantung pada sebuah pohon yang berada di sekitar gedung olahraga SMA Ansan Danwon. (Baca: Kapten Kapal Feri Korsel: Saya Minta Maaf)

Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung mengidentifikasi penyebab kematian guru senior itu. Keputusan Kang ini juga dipastikan sebagai bentuk penyesalannya atas tragedi memilukan ini yang terjadi Rabu lalu itu. Kepastian ini terungkap dari sebuah surat bunuh diri yang ditemukan di dalam dompet Kang. "Saya yang mengusulkan perjalanan tersebut," ujar Kang dalam surat itu. (Baca: Feri Korsel, Korban Hilang 288 Orang)

Kang juga menulis dalam suratnya, "Saya bertanggung jawab penuh atas peristiwa tersebut." Guru 52 tahun itu pun mengaku tersiksa dengan kenyataan bahwa ratusan muridnya menjadi korban peristiwa tenggelamnya feri. "Bertahan sendiri sementara 200 siswa lainnya sedang berjuang terlalu menyakitkan buat saya," ujarnya dalam surat itu. (Baca: Kapten Feri Korsel Orang Pertama Tinggalkan Kapal)

Adapun Kang sebenarnya juga ikut dalam rombongan feri nahas tersebut. Namun dia berhasil diselamatkan dalam evakuasi oleh tim SAR Korea Selatan. Dia membunuh diri karena merasa berdosa sebab dia berhasil selamat namun siswanya bahkan ada yang belum ditemukan. "Sekali lagi, saya akan menjadi guru di kehidupan yang lain untuk murid saya yang belum ditemukan," katanya.

Menurut seorang pejabat polisi yang tidak disebutkan namanya, Kang dilaporkan menghilang sejak Kamis lalu. Polisi mencari wakil kepala sekolah ini pada Jumat dinihari sebelum akhirnya dia ditemukan tewas gantung diri di sekolahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, feri Sewol berbobot 6.325 ton yang membawa 325 siswa dan 15 guru SMA Ansan Danwon, 30 awak kapal, dan sejumlah penumpang lainnya tenggelam dalam perjalanan wisata ke Pulau Jeju. Kapal itu mengirim sinyal darurat pada pukul 08.58 di perairan sekitar 20 kilometer dari Pulau Byeongpoong sebelum tenggelam di lepas Pantai Jindo. Sebanyak 28 orang dilaporkan tewas akibat peristiwa tersebut.

YONHAP | DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Prabowo

Berita terpopuler:
Trik Membujuk Korban Pelecehan TK JIS 
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Hotman Paris: Pengamanan JIS Setara Istana Presiden

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.