TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Usia Dini Nonformal dan Informal Lydia Freyani Hawadi mengatakan lembaganya belum memiliki standardisasi keamanan dan keselamatan anak-anak di sekolah taman kanak-kanak. Ucapan ini merespons terjadinya kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School di Jakarta Selatan. (Baca: Mulai Ahad, Mendikbud Tutup Sementara TK JIS)
"Itu (standar keamanan dan keselamatan) yang mau saya susun. Ternyata belum banyak yang bisa diberikan oleh Kemdikbud untuk masyarakat," kata Lydia kepada Tempo saat ditemui pada Jumat, 18 April 2014, di Kuningan, Jakarta Selatan. (Baca: Sekolah dengan Keamanan Ketat Dibobol Pedofil)
Lydia menuturkan timnya sudah menghubungi ahli di bidang keselamatan dan keamanan sekolah untuk menyusun standardisasi keamanan itu. "Akhir bulan ini selesai," katanya.
Dari sisi keamanan gedung, sekolah bertaraf internasional itu terlihat sangat serius menerapkan sistem keamanan yang ketat. Area sekolah yang terdiri atas taman kanak-kanak hingga SMP itu dikelilingi dua lapis pagar tembok dan kawat setinggi 3 meter. Aktivitas di dalam sekolah praktis tidak terlihat dari luar. (baca: Kasus Pelecehan di JIS, Kaligis: Sekolah Terlambat )
Jakarta International School berdiri sejak 1951 dengan tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kemudian pada 1992, kata Lydia, sekolah yang dimiliki oleh sembilan orang berkewarganegaraan Amerika Serikat itu mendirikan TK, tanpa lebih dulu mengajukan izin. "Menurut saya, itu tidak sah," kata Lydia. (Baca: Soal JIS, Polisi: Penjagaan Ketat Tak Berarti Aman)
Sebelumnya, seorang siswa taman kanak-kanak di Jakarta International School menjadi korban pelecehan seksual di toilet sekolah. Polisi sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut. Polisi juga masih menyelidiki kemungkinan adanya korban lain yang bisa menyeret tersangka baru. (Baca: Orang Tua Korban Pencabulan Tuntut TK JIS)
APRILIANI GITA FITRIA
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | Prabowo
Berita terpopuler:
Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Jokowi Masuk Kampus
Anas Siapkan Laporan Kampanye Fiktif SBY
Rahasia Madrid Kalahkan Barcelona