TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Epyardi Asda mengatakan alasan partainya berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya adalah adanya sosok Prabowo Subianto. PPP melihat sosok bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu sebagai orang yang dapat membangun Indonesia.
"Prabowo juga dapat menyatukan bangsa Indonesia yang dapat menunaikan amar ma'ruf nahi mungkar," kata Epyardi dalam diskusi Polemik di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 19 April 2014. Epyardi mengatakan keberhasilan dalam mencapai dua tujuan tersebutlah yang ingin dikejar PPP. (Baca: PPP Gelar Rapimnas, Dukungan ke Prabowo Batal?).
Ia menampik anggapan bahwa para elite partainya berharap mendapat kursi di pemerintahan jika koalisi PPP-Gerindra memenangi pemilihan umum presiden. Pemilu presiden, kata Epyardi, tak sama dengan pemilihan calon legislator dan kepala daerah. "Lingkupnya nasional. Nasib rakyat ditentukan di situ," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, harus ada sosok kuat seperti Prabowo sebagai pemimpin negara. Saat ditanya tentang tujuh kandidat capres yang telah disiapkan PPP, Epyardi menjawab akan ada evaluasi dalam rapat pimpinan nasional yang akan digelar oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. (Baca juga: PPP-Gerindra Koalisi, Belum Ada Kontrak Tertulis).
Dalam soal ini, kata Epyardi, sesuai dengan Pasal 9 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPP, ketua umum partai Ka'bah berhak menggunakan kekuasaannya jika ada kasus-kasus khusus. "Seperti dukungan terhadap Prabowo," ujar Epyardi. Atau, kata dia, ketika ada intrik-intrik yang terjadi di dalam tubuh partai.
AMRI MAHBUB