TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengirim truk tangki untuk memasok air bagi warga Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. "Dua minggu terakhir ini warga sulit dapat air bersih. Musim kemarau lebih cepat, biasanya bulan Juni," kata Kepala Dinas Sosial dan Kependudukan Catatan Sipil NTB Bachrudin.
Di Jerowaru ada tiga desa yang bermasalah. yaitu Batu Nampar, Pengoros, dan Pare Mas, yang wilayahnya berada di ketinggian. Masing-masing kepala keluarga dijatah 40-50 liter untuk air minum dan masak. (Baca: Fenomena El Nino Tiba di Indonesia Juli Mendatang)
Setiap musim kemarau ada empat kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah yang krisis air bersih, antara lain Pujut, Praya Timur, dan Praya Barat Daya. Sedangkan di Lombok Barat antara lain Sekotong, Kuripan, dan Batu Layar. Lalu, di Kabupaten Lombok Utara di antaranya Sigar Penjalin, Gangga, dan Kayangan.
Pada Sabtu, 19 April 2014, Bachrudin menyatakan Pemerintah Provinsi NTB hanya menyediakan biaya transportasi, sementara airnya disiapkan secara gratis oleh masing-masing Perusahaan Daerah Air Minum. Volume air yang disalurkan pada musim kemarau normalnya sekitar tiga juta liter, tapi jika di luar kebiasaan bisa mencapai lima juta liter.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kediri, Lombok Barat, Wakodim mengatakan musim kemarau di NTB diperkirakan berlangsung panjang, April-November 2014. Padahal, normalnya berlangsung setiap Mei-Oktober. Ini dampak dari adanya gejala alam El Nino di NTB, sehingga kemarau lebih awal datangnya dan tanah pertanian cenderung lebih kering. Musim tanam padi menjadi mundur hingga November 2014. (Baca: Perubahan Iklim, Ancaman Bencana Meningkat)
SUPRIYANTHO KHAFID