TEMPO.CO, Jakarta - Massa yang mengaku loyalis dan kader Partai Persatuan Pembangunan sempat merangsek masuk ke area rapat pimpinan nasional pencopotan Ketua Umum Suryadharma Ali. Mereka mengaku loyalis PPP dari Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Baca: Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP)
Massa menginginkan rapat dengan agenda evaluasi suara setelah pemilihan legislatif dan manuver Suryadharma dihentikan. "Ketua Umum tak hadir dalam rapat," kata seseorang yang mengaku bernama Yoseph di depan ruang rapimnas, Sabtu tengah malam, 19 April 2014. "Kami miris melihat perpecahan di tubuh PPP."
Peserta rapimnas yang juga Ketua DPP PPP Hasan Husaeri Lubis mengatakan partainya sudah mengabari Lulung Lunggana, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jakarta. "Saya sudah kabari semuanya. Suryadharma kami undang, begitu juga Haji Lulung, tapi mereka tidak datang," kata Hasan. (Baca: Suryadharma Dituduh Pelintir Omongan Kiai Maimun)
Tak terima, massa meminta jaminan agar rapat dibubarkan. "Demi Allah, saya bukan massa bayaran," kata Yoseph. Ia menyayangkan langkah beberapa jajaran DPP yang dipecat Suryadharma tapi masih memimpin rapat. "Sudah nonaktif, kok, malah ingin memakzulkan Ketua Umum PPP," ujarnya.
Adapun Hasan meminta mereka bersabar. "Anda dari Tanah Abang, berarti di bawah komando Haji Lulung," katanya. Ia mengatakan mereka tak boleh main hakim sendiri. "Demi Islam, mari kita takbir, Allahu Akbar," katanya sembari berjabat tangan dengan massa aksi. "Saya Ketua PP Gerakan Pemuda Ka'bah akan menyampaikan aspirasi Adinda."
Polisi akhirnya berhasil memaksa massa turun ke lantai dasar. Sedangkan rapat berlangsung di lantai 3. Sesekali massa naik lagi ke lantai 3, berotasi di depan pintu tempat berlangsungnya rapat. "Bubar-bubar. Rahmat Yasin keluar!" kata Mustakim Dahlan, yang mengaku kader muda PPP. (Baca pula: Kisruh Internal Tak Gembosi Koalisi PPP-Gerindra?)
MUHAMMAD MUHYIDDIN