Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Siswa Korban Feri Tenggelam di Korsel  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kerabat dari seorang penumpang kapal feri yang tenggelam menangis saat mereka menunggu berita saat operasi penyelamatan, di sebuah pelabuhan di Jindo, Korea Selatan (17/4). Cuaca buruk menghambat pencarian diman lebih dari 280 penumpang masih dinyatakan hilang. AP/Ahn Young-joon
Kerabat dari seorang penumpang kapal feri yang tenggelam menangis saat mereka menunggu berita saat operasi penyelamatan, di sebuah pelabuhan di Jindo, Korea Selatan (17/4). Cuaca buruk menghambat pencarian diman lebih dari 280 penumpang masih dinyatakan hilang. AP/Ahn Young-joon
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Peristiwa tenggelamnya kapan feri Sewol di Korea Selatan, menyimpan sisi lain yang mengharukan. Saat detik-detik kapal akan tenggelam, sejumlah siswa yang menjadi penumpang sempat mengirim pesan kepada orang-orang yang mereka cintai. Dikutip dari BBC, Sabtu, 19 April 2014, salah satu pesan itu diberikan siswa bernama Shin Young-jin kepada ibunya. (Baca: Kapten Kapal Feri Korsel: Saya Minta Maaf)

Dalam pesan singkat dengan ejaan bahasa Korea, Shin mengirimkan pesan bahwa dia menyayangi sang ibu. Namun, sepertinya sang ibu yang tidak diketahui namanya itu tidak tahu mengapa anaknya menulis pesan tersebut. (Baca: Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri)

Shin menulis, "Ibu, mungkin ini kesempatan terakhirku untuk bilang aku sayang ibu." Sang ibu pun cuma membalas singkat, "Mengapa begitu?" Tak lama, sang ibu pun kembali mengirim pesan, "Aku juga menyayangimu." Beruntung Shin merupakan salah satu penumpang yang berhasil diselamatkan. (Baca: Spekulasi Penyebab Karamnya Feri di Korsel)

Tapi, tak semua siswa yang mengirim pesan kepada keluarganya bernasib sama dengan Shin. Seorang ibu bernama Park Yu-shin sempat berbicara kepada putrinya sebelum kapal tenggelam. "Dia bilang kepada saya, 'Kami sudah memakai pelampung dan diminta menunggu, jadi kami akan menunggu dan sudah ada helikopter'," kata dia. Namun, hingga saat ini anaknya masih belum ditemukan.

Salah satu percakapan terakhir yang sempat dikutip media lokal setempat adalah percakapan antara seorang siswa dengan ayahnya saat detik-detik kapal tenggelam. Berikut cuplikan percakapan itu:

Siswa: Ayah, jangan khawatir. Aku sudah memakai pelampung dan sekarang bersama teman yang lain. Kami di dalam kapal, masih ada di lorong utama.
Ayah: Ayah tahu proses evakuasi sedang dilakukan, tapi bukankan kamu seharusnya menunggu di luar pagar? Coba keluar kalau kamu bisa.
Siswa: Kapalnya terlalu miring. Lorongnya juga penuh sesak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga kini, siswa yang mengirimkan pesan itu masih belum diketahui keberadaannya. Proses evakuasi masih terus dilakukan. Sebanyak 29 orang dilaporkan meninggal dunia akibat musibah tersebut. Kapal yang berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju itu tenggelam pada Rabu, 16 April 2014. (Baca: Feri Korsel, Korban Hilang 288 Orang)

DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Prabowo

Berita terpopuler:
Trik Membujuk Korban Pelecehan TK JIS 
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.