TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda menyebut ada empat faktor yang memanaskan suasan koalisi partai. Faktor tersebut, kata dia, terlihat dari sejarah koalisi selama ini. "Keempat faktor saling berkaitan satu sama lain," katanya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 19 April 2014. (Baca: Paloh Sebut Bukan Kejutan Bila NasDem-PDIP Koalisi)
Faktor pertama yaitu ideologis atau kesamaan basis partai. Menurut Hanta, faktor ideologis menjadi alasan utama koalisi partai. Faktor ini dilandasi faktor kedua, yakni historis. Jejak rekam koalisi tak bisa dilepaskan dari perhitungan. "Baik-buruk pengalaman bergabung dalam satu payung mempengaruhi minat suatu partai ke partai lain."
Elektoralis tokoh, ujar Hanta, menjadi faktor ketiga dalam pertimbangan koalisi. Bagi partai yang tak memiliki sosok untuk didorong dalam pemilihan presiden, pasti melihat fakor ini sebagai alasan mendukung partai lain. Terakhir, faktor teknis atau faktor dalam perolehan suara. (Baca: PPP-Gerindra Koalisi, Belum Ada Kontrak Tertulis)
Syarat mininal 20 persen suara nasional untuk mengajukan calon presiden menjadi faktor terakhir. "Faktor ini yang penentu di detik-detik terakhir," ujar Hanta. Hanta menganggap penjajakan koalisi sebagai ajang tampil. Mendekati detik terakhir pencalonan presiden suasana akan semakin memanas. (Ikuti pula: PPP Gelar Rapimnas, Dukungan ke Prabowo Batal?)
AMRI MAHBUB