TEMPO.CO, Jakarta - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bahtiar Effendy, mengatakan partai berbasis atau bermassa Islam tak memiliki faktor kepemimpinan. Padahal, kata dia, jika dikumpulkan, total suara partai Islam bisa mencapai 33 persen.
"Tapi kenyataanya, mereka tak mampu mencalonkan diri sendiri menjadi pemimpin," kata Bahtiar dalam diskusi "Membaca Arah Baru Politik Islam" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 April 2014. "Maunya hanya bergabung saja dengan lainnya." (Baca: PPP Resmi Dukung Capres Prabowo Subianto)
Berbeda dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 2004, kata dia, Partai Demokrat hanya meraup suara sekitar 7,45 persen. "Namun SBY pede saja mencalonkan diri sebagai presiden," katanya. "Kalau begitu, suruh saja SBY masuk partai Islam." Supaya, kata dia, pemimpin partai Islam mempunyai keberanian untuk maju dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menambahkan, seharusnya Partai Kebangkitan Bangsa bisa memimpin koalisi partai Islam. Musababnya, kata dia, PKB mendapat amanat besar dari umat Islam dengan perolehan suaranya yang moncer pada pemilu legislatif 2014.
"Harusnya PKB mempelopori koalisi partai Islam," kata Din dalam kesempatan yang sama. "Bukannya Islam hanya mau menyokong partai lain." Menurut Din, Cak Imim--sapaan Muhaimin--dengan perolehan besar selaiknya percaya diri dengan menyodorkan calon presiden dari partainya sendiri. (Baca: Paloh Sebut Bukan Kejutan Bila NasDem-PDIP Koalisi)
Bahtiar menegaskan koalisi partai Islam tak merugikan mereka. Jika menang, partai Islam mendapat porsi besar dalam pemerintahan. Selain itu, ujar dia, mereka lebih mudah menyuarakan asprirasi umat Islam. "Jika kalah, ya, gabung sama presiden pemenang," tuturnya. "Watak koalisi kita memang seperti itu."
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Effendi Yusuf mengatakan inisiatif PKB dalam memelopori koalisi partai Islam tak tampak. Saat Slamet bertanya kepada elite PKB, jawaban yang dia terima selalu bernada diplomatis. "PKB menjajaki dengan semua partai," ujarnya menirukan jawaban itu. (Baca: Bangun Koalisi, Golkar Rangkul PKS dan Hanura)
MUHAMMAD MUHYIDDIN