TEMPO.CO, Madiun - Sebanyak 52 karyawan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Madiun bekerja di kantor darurat, Senin, 21 April 2014. Mereka bekerja di tempat baru setelah kantor PLN di Madiun terbakar pada Sabtu pekan lalu, 19 April 2014. "Untuk sementara kami menggunakan aula untuk bekerja" kata Manajer PLN Area Madiun Nur Suratmoko, Senin, 21 April 2014.
Aula yang disulap menjadi ruang pelayanan administrasi PLN itu berada di sebelah selatan gedung utama yang hangus. Aktivitas karyawan belum sepenuhnya pulih. Sebagian dari mereka masih menunggu pengiriman komputer dari kantor PLN di Surabaya. "Pelayanan tetap berjalan karena kebanyakan karyawan menggunakan laptop pribadi," ujar Nur.
Nur belum bisa memastikan angka kerugian akibat kebakaran itu. Alasannya, nilai bangunan, komputer, dan peralatan lain yang ludes terbakar belum dihitung secara teknis. Menaksir kerugian material, kata Nur, adalah tugas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Madiun.
PLN juga belum mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Diduga, api berasal dari ruang server data di lantai dasar. Hingga siang ini, tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur masih melakukan identifikasi di lokasi kebakaran.
Manajer Jaringan PLN Area Madiun Aep Saifuddin mengatakan kebakaran yang terjadi itu tidak mempengaruhi pelayanan kepada pelanggan di wilayah kerja PLN setempat. Karyawan di kantor PLN yang terbakar itu hanya melayani administrasi internal salah satu badan usaha milik negara tersebut. "Tugas kami me-support laporan dari rayon."
NOFIKA DIAN NUGROHO
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo | Pemilu 2014
Berita terpopuler:
6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP
Siswi MTs Disekap Empat Hari dan Diperkosa
Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP