TEMPO.CO , Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indoneisa berpeluang mengalami kenaikan lantaran ada sentimen positif regional dan dorongan beli investor. (Baca : Bursa Regional Masih Dorong IHSG)
Analis dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan, berdasarkan indikator teknis, indeks masih dalam tren naik namun volume beli mulai terbatas. "Diharapkan dorongan beli pelaku pasar akan membuka kenaikan lebih lanjut dan indeks kembali naik meski tipis," katanya kepada Tempo.
Menurut Reza, pergerakan indeks pada pekan kedua April 2014 cenderung mendatar karena volume perdagangan mulai berkurang. Aksi beli investor diimbangi oleh aksi jual pelaku pasar menjelang libur panjang. Untungnya, kata dia, ekspektasi positif pelaku pasar terhadap kinerja keuangan emiten kuartal pertama 2014 mendorong aksi beli. (Baca : Minim Sentimen, IHSG Cuma Naik 5 Poin )
Indeks saham di bursa Amerika pun mulai bergerak seiring dengan respons pelaku pasar terhadap ketegangan politik di Ukraina. Indeks saham industri Dow Jones mengalami koreksi tipis pada perdagangan akhir pekap, namun perilisan kinerja emiten teknologi yang positif seperti Yahoo! dan Intel membuat indeks teknologi Nasdaq masih bertahan di zona hijau.
Di Asia, pelaku pasar masih harap-harap cemas dengan kondisi ekonomi Cina yang terus melambat. Setelah data pertumbuhan dan manufaktur, data investasi asing di Cina juga dikabarkan menurun. "Optimisme pelaku pasar semakin sirna setelah pemerintah Cina diyakini tidak akan terlalu agresif dalam mengeluarkan stimulus," ujar Reza. (Baca : Reaksi Pasar Atas Pileg Hanya Sementara )
Hari ini, Senin, 21 April 2014, IHSG diperkirakan masih akan menguji level resistan kuat di 4.917. Indikator teknis menunjukkan indeks telah membayar utang gap 4.829-4.906 sehingga potensi penguatan jangka panjang semakin terbuka bila indeks berhasil ditutup di atas resistan tersebut. "Reli IHSG masih terbuka bila dorongan beli meningkat dan sentimennya mendukung," kata Reza.
Saham-saham yang bisa diperhatikan antara lain Bank BNI, Bank BTN, Gudang Garam, Indofood Sukses Makmur, Telkom Indonesia, dan Astra Agro Lestari.
M. AZHAR
Berita Terpopuler
6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP
JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya
Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP