TEMPO.CO, Semarang - Pusat Informasi Pasar Modal Semarang menilai investor pasar modal di Jawa Tengah tak banyak terpengaruh oleh momentum politik. Kondisi itu berbeda dengan analisis sebelumnya, yang memprediksi bahwa kondisi pasar modal di Jawa Tengah akan turun pada tahun politik.
"Ternyata momentum politik di Jateng tak begitu berpengaruh terhadap transaksi di bursa Jateng," kata Kepala Pusat Informasi Pasar Modal Semarang Stephanus Cahyanto saat ditemui di kantornya di Semarang, Senin, 21 April 2014.
Pernyataan Cahyanto didasarkan pada grafik peningkatan investor yang mencapai seribu orang sejak awal tahun hingga Maret 2014. Sebelumnya, diprediksi pemain di bursa efek akan turun sekitar 25 persen. "Saat ini justru ada penambahan investor hingga seribu orang. Artinya momentum politik tak berpengaruh di bursa saham di Jawa Tengah," ujar Cahyanto.
Pusat Informasi Pasar Modal Semarang mencatat peningkatan investor pada 2013 sebanyak 3 ribu orang atau naik lebih dari 40 persen. Memasuki triwulan pertama 2014 ini ada tambahan seribu investor yang menanamkan modal.
Cahyanto menjelaskan, kebanyakan investor di Jawa Tengah adalah para pemula yang mengandalkan kepentingan investasi jangka panjang. Sikap pemodal di Jateng itu dinilai berbeda dengan para pelaku pasar modal di Jakarta yang memanfaatkan keuntungan jangka pendek. "Sehingga para pemodal di bursa saham di Jakarta sering mengukur investasinya, dikaitkan dengan momentum pemilu termasuk pemilihan presiden nanti," katanya.
Ia meyakinkan kondisi di bursa saham saat ini juga dipengaruhi laporan keuangan Eropa dan Asia, termasuk Cina, yang cenderung positif. Situasi ini menjadi pijakan para pemodal lain yang merasa nyaman dalam menanamkan duit lewat bursa saham.
EDI FAISOL
Terpopuler
Dukungan Pencopotan Suryadharma Meluas di Daerah
4 Poin Deklarasi Anti-Syiah di Bandung