TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menepis kemungkinan Rusia akan kembali menguasai Alaska, negara bagian ke-49 Amerika Serikat yang terletak di ujung utara negeri itu. Ia beralasan, Rusia ingin tetap membangun hubungan yang baik dengan Amerika Serikat.
"Saya tegaskan sekali lagi, Rusia tertarik membangun hubungan baik dengan Amerika Serikat dan akan akan melakukan setiap hal untuk memastikannya," kata Putin seperti dilansir The Huffington Post, Kamis, 17 April 2014.
Selain itu, dalam satu wawancara telepon dengan televisi nasional Rusia pada Kamis pekan lalu, Putin mengatakan 70 persen wilayah Rusia berada di utara, yang beriklim sangat dingin. Iklim serupa menghinggapi Alaska. Dan, Alaska sudah dijual ke Amerika Serikat pada 1867 seharga US$ 7,2 juta. "Jadi, siapa yang menginginkan Alaska?" ujarnya. (Baca: Alaska Tuntut Bergabung dengan Rusia)
Adapun di laman Gedung Putih (http://petitions.whitehouse.gov), petisi bertajuk Alaska Back to Rusia sudah dihapus. Pasalnya, hingga 20 April 2014, jumlah penandatangan petisi yang mendukung pengembalian Alaska ke Rusiatidak memenuhi target 100 ribu tanda tangan. Jumlah 100 ribu dalam tempo 30 hari merupakan syarat untuk membuat petisi ini dibahas oleh pemerintah.
Pada layar laman terdapat pemberitahuan bahwa petisi gagal memenuhi ketentuan jumlah penandatangan sehingga tidak dapat diakses lagi. (Baca:Amerika Tuduh Rusia Gelar Kekerasan di Ukraina )
Hingga tenggat 30 hari, jumlah penandatangan petisi ini sekitar 42 ribu orang. Kurang dari seminggu setelah petisi muncul di laman Gedung Putih, petisi sudah ditandangatani 30 ribu orang. Namun tidak jelas siapa penggagas petisi ini.
Berdasarkan penelusuran dokumen sejarah, ekspedisi pertama ke Alaska dilakukan oleh warga Rusia bernama Mikhail Gvozdez pada 1732. Alaska merupakan koloni Rusia hingga 1867 pada masa kekuasaan Raja Alexander II. Kemudian Alaska dijual ke Amerika Serikat pada 1867 dengan harga yang setara dengan US$ 7,2-120 juta saat ini. (Baca: Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut)
THE HUFFINGTON POST | FOX | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya
Besok, Menteri Nuh Tentukan Nasib JIS
Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya