TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar berencana mempercepat rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang sedianya dilangsungkan pada awal Mei nanti. Politikus senior Golkar Zainal Bintang mengatakan rapat itu dimajukan lantaran hasil perolehan suara partainya dalam pemilihan umum legsilatif lalu jauh dari target. (Baca: Hasil Lengkap Hitung Cepat Pemilu 4 Lembaga Survei)
"Rapimnas dipercepat jadi 28 April karena terlalu lama tenggang waktu dan terlalu banyak tembakan masuk," kata dia usai acara diskusi tentang polemik di tubuh partai di Jakarta, Ahad, 20 April 2014.
Zainal mengatakan rapat ini tadinya direncanakan untuk mengevaluasi hasil pemilu legislatif jika Golkar menang dalam pemilihan itu. Namun, lantaran hasilnya jauh dari harapan, kemungkinan partai berlambang beringin tersebut juga akan mengevaluasi pencapresan Aburizal. "Kegagalan perolehan membuka ruang baru untuk evaluasi Aburizal," katanya.
Menurut dia, dengan hasil suara tersebut, tak mungkin partainya ngotot mengajukan capres. Terlebih elektabilitas Aburizal tertinggal dari calon partai presiden lain, seperti Joko Widodo dari PDI Perjuangan dan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra. Jika ingin tetap di pemerintahan, dia menilai peluang besarnya hanya mengajukan cawapres untuk partai lain. "Tekanan untuk menyodorkan cawapres luar biasa sangat tinggi," ujarnya.
Golkar, kata dia, telah mewacanakan untuk menyetujui tiga tokohnya menjadi calon wakil presiden untuk partai lain. Mereka adalah mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung, dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.
Mereka diizinkan untuk menjadi calon wakil presiden bagi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jokowi, maupun capres dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo. "Tapi titik beratnya kemungkinan ke Jokowi," katanya.
NUR ALFIYAH
Berita terpopuler:
6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP
JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya