TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Haka Astana mengatakan pihaknya akan mengembalikan uang Rp 510 juta yang disita polisi di Gunungkidul kepada pemiliknya. Panitia Pengawas Pemilu Gunungkidul dan Badan Pengawas Pemilu DIY menduga uang itu merupakan bentuk politik uang untuk pemenangan Hanafi Rais, calon anggota DPR dari Partai Amanat Nasional. Namun kedua lembaga gagal membuktikannya. “Karena tidak memenuhi unsur dalam pasal-pasal pidana umum maupun khusus,” kata Haka saat ditemui di Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 21 April 2014.
Beberapa unsur pidana yang dimaksud antara lain keberadaan uang itu tidak memenuhi unsur Pasal 110 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Permufakatan untuk Melakukan Kejahatan. “Uang itu juga tidak terbukti sebagai uang palsu. Jadi, unsur kejahatan penyebaran uang palsu tidak terbukti,” ujar Haka.
Masalahnya, uang itu ditemukan menjelang pemilihan umum. Menurut Haka, temuan uang itu sudah diserahkan kepada Panwaslu Gunungkidul dan Bawaslu DIY untuk dibahas dalam rapat pleno. “Tujuannya, untuk memastikan ada atau tidak unsur pelanggaran pemilu,” katanya. Sedangkan Hanafi Rais membantah keterlibatannya dengan uang temuan itu.
Sebelumnya, Kepala Polres Gunungkidul AKBP Faried Zulkarnain menyatakan, meski Panwaslu menutup kasus ini, dia tak tak akan mengembalikan uang itu kepada siapa pun jika orang yang mengaku sebagai pemilik tak bisa menunjukkan bukti kepemilikan duit itu. “Tetap tak akan kami serahkan karena bukti kepemilikan itu syarat pokok," kata Faried, Jumat pekan lalu.
Hasil sidang pleno Panwaslu dan Bawaslu menyatakan tak ada unsur pelanggaran pemilu dalam kasus uang temuan setengah miliar rupiah bersama atribut PAN itu. Sejauh ini, Haka masih menunggu kepastian, apakah Eko Satria Hermawan, warga Surabaya, yang disebut bos dari kurir yang mengirimkan uang adalah pemilik uang itu. “Kalau benar, uang itu akan kami kembalikan kepadanya karena bukan uang saya. Setelah itu, ya selesai,” kata Haka.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo | Pemilu 2014
Berita terpopuler:
Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya
Wali Kota Risma Arak Socrates Award Keliling Kota
Dukungan Pencopotan Suryadharma Meluas di Daerah