TEMPO.CO, Balikpapan - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Balikpapan, Kalimantan Timur, menolak hasil rekapitulasi pemilu legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Mereka melakukan aksi walk out saat proses penghitungan suara lantaran menganggap berlangsung tidak jujur, adil, dan cacat hukum.
"Kami tidak mengakui hasil pemilu dan hasil rekapitulasi suara pemilu karena cacat moral dan hukum,” kata Wakil Ketua PKB Balikpapan Redin, Senin, 21 April 2014.
Redin dan Ropii bertugas sebagai saksi rekapitulasi suara di KPU Balikpapan pada Senin dinihari. Keduanya merupakan pengurus PKB Balikpapan.
Redin mengatakan suara PKB banyak yang hilang dalam rekapitulasi suara oleh KPU Balikpapan. Ada perbedaan yang mencolok antara hasil penghitungan suara yang dilakukan saksi PKB dan rekapitulasi oleh KPU Balikpapan. "Alasan kami keluar karena unsur jurdil seperti banyak suara yang hitung tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Selain PKB, rekapitulasi juga mendapat banyak interupsi dari saksi parpol lain, seperti PAN, Demokrat, PDIP, Gerindra, dan PPP. Mereka menyoal ketidaksesuaian data pemilih, mulai tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, Panitia Pemungutan Suara, hingga Panitia Pemilihan Kecamatan.
Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha mengatakan penyelenggaraan pemilu sudah sesuai dengan ketentuan. Dia mempersilakan masing-masing parpol melayangkan protes pada KPU pusat. "Tapi angka itu riil, benar adanya. Hanya karena salah input sehingga terjadi berbeda jumlah pemilih. Tapi yakinlah, tidak ada permainan suara,” katanya.
Rekapitulasi suara oleh KPU Balikpapan menempatkan Partai Golkar memperoleh 12 kursi dari hasil pemilu legeslatif lalu atau meningkat dari sebelumnya hanya sepuluh kursi. Perolehan kursi terbanyak selanjutnya adalah PDIP, Hanura, Gerindra yang masing-masing memperoleh enam kursi.
Adapun Partai Demokrat dan PKS menurun drastis. Mereka hanya mengirimkan empat wakil di DPRD Balikpapan. Sebelumnya, kedua partai mendominasi susunan DPRD Balikpapan.
PPP tetap memperoleh tiga kursi dan pendatang baru, Partai NasDem, juga memperoleh jumlah kursi sama. Partai Bulan Bintang tetap mendapatkan satu kursi, sama seperti pemilu lima tahun lalu.
S.G. WIBISONO
Berita lain:
Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya
PNS Ini Punya Rekening Rp 1,3 T, Darimana Asalnya?
Siswi MTs Disekap Empat Hari dan Diperkosa
Dukungan Pencopotan Suryadharma Meluas di Daerah
Rhoma Irama Mengundurkan Diri Jadi Capres?