TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyayangkan sikap Jakarta International School yang belum juga memberikan penyembuhan mental kepada korban pelecehan seksual. Penyembuhan justru diberikan KPAI.
"Karena sampai detik ini pihak JIS tidak memberikan kompensasi seperti tim trauma healing," kata Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 21 April 2014.
Padahal, kata Erlinda, JIS menjanjikan kepada keluarga korban pendampingan psikologis, terapi psikiater, pengacara, dan jaminan perawatan di rumah sakit. Namun, janji-janji itu tidak juga dipenuhi. (Baca juga: Kasus Pelecehan, JIS: Kami Juga Terpukul ).
"Akhirnya keluarga merasa tidak dihargai. Apalagi untuk meminta maaf sama sekali tidak ada," ucap Erlinda. (Baca juga: JIS Diduga 'Tabrak' 3 Aturan Ini).
Sebelumnya, bocah itu diduga dicabuli lebih dari tiga petugas kebersihan yang berstatus pekerja alih daya di sekolah tersebut. Akibatnya, selain trauma, korban juga terinfeksi bakteri dan penyakit herpes.
Erlinda mengatakan KPAI telah bekerja sama dengan Seto Mulyadi, psikolog anak, untuk penyembuhan mental korban. Menurut Erlinda, murid taman kanak-kanak itu sangat senang dengan kehadiran Kak Seto.
"Dia tidak hanya menyukai Kapten America. Tapi juga mengatakan bahwa ikon yang dia sayangi Kak Seto," ujar Erlinda. Alasannya, ucap Erlinda, korban menganggap Kak Seto sebagai penyelamat jiwanya.
SINGGIH SOARES
Berita lain:
Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya
Wali Kota Risma Arak Socrates Award Keliling Kota
Dukungan Pencopotan Suryadharma Meluas di Daerah