TEMPO.CO, Jakarta - Setio Haryadi, 24 tahun, tega menusuk Muhtadin, 49 tahun, sopir taksi Express bernomor polisi B-1244-BTC, yang ditumpanginya di flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa petang, 22 April 2014. Setio yang mengaku berasal dari Pati, Jawa Tengah ini datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
"Saya mau nyari kerja ke Jakarta. Di sini sudah empat hari, tapi karena kehabisan duit, jadi saya rampok sopir taksi," kata Setio di Mapolsek Pulogadung, Selasa malam, 22 April 2014.
Setio menaiki taksi Muhtadin di terminal Pulogadung dan minta diantar ke Kanal Banjir Timur. "Saya naik dari depan pasar mau BKT Duren Sawit, ke rumah teman," ujarnya.
Sesampainya di atas jembatan Klender, Setio yang duduk di bangku belakang menodongkan pisau ke Muhtadin yang sedang mengemudikan taksi. Taksi itu pun menepi. "Saya minta uang, tapi enggak dikasih. Dia (korban) bilang ‘Nggak-nggak’," ujarnya.
Kemudian, Setio sempat menusuk Muhtadin hingga akhirnya diberikan uang. "Dia ngasih, tapi terus dia ke belakang ngelawan saya. Jadi saya tusuk terus pakai pisau dapur, kena muka, kena kepalanya," ujarnya.
Setio pun sempat melarikan diri hingga akhirnya berhasil ditangkap warga sekitar. Seorang saksi di lokasi kejadian, Bait, 39 tahun mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.35 di atas jembatan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. "Kami mendengar teriakan minta tolong, pas kami samperin sudah banyak luka tusuk," kata Bait di lokasi kejadian, Selasa, 22 April 2014.
Warga lainnya kemudian melihat pelaku keluar dari taksi tersebut dan berusaha kabur. "Tapi, ketangkep sama warga, karena ditabrakin pakai motor," ujarnya. Pelaku bernama Setio, 24 tahun, langsung diamankan di Posko FBR. Setyo kemudian digiring ke Mapolsek Pulogadung. Namun, karena lokasi berada di Duren Sawit, pelaku dilimpahkan ke Mapolsek Duren Sawit.
AFRILIA SURYANIS
Baca juga:
Harta Hadi Poernomo, dari Bekasi hingga California
Tersandung Skandal Pajak, Ini Reaksi Bos BCA
Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS
Lonjakan Kekayaan Hadi Poernomo
Nota Dinas Ini yang Menjerat Hadi Poernomo