TEMPO.CO, Surabaya-Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Standar Nasional Indonesia di Jakarta untuk mempersiapkan standardisasi produk industri kecil menengah. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengakui belum seluruh produk industri Jawa Timur dan produk impor sudah berstandar nasional. Padahal, pertumbuhan industri kecil menengah meningkat 13 persen setiap tahun.
"Sudah tapi tidak seluruhnya. Termasuk yang impor, buah itu belum kita cek, parafinnya berapa, bahayanya berapa," kata Soekarwo setelah menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jawa Timur di Hotel Bumi, Surabaya, Selasa, 22 April 2014.
Standardisasi produk memang menjadi fokus utama yang didorong pemerintah untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean dan Asean Free Trade Agreement (AFTA) 2015. Soekarwo mengatakan standardisasi itu mencakup pengemasan, isi dan kandungan produk. Termasuk di dalamnya labelisasi halal dan transparansi produk.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan merancang kegiatan dalam rangka menjadi motor untuk Indonesia timur. Jawa Timur harus aktif bekerjasama dengan provinsi lain untuk memetakan industri perdagangan. Dengan demikian, provinsi-provinsi tersebut bisa saling bertukar informasi. "Jadi tidak lagi ada lampu terus laron datang. Tapi kita harus aktif membuat penerangan untuk semuanya," kata Soekarwo.
Karenanya, dalam rencana pembangunannya nanti, Soekarwo ingin memberikan diklat kewirausahaan untuk government. Pihaknya akan mendorong agar pemerintah atau government bisa melakukan business to business dan juga government to business, sekaligus membuat one on one business meeting. "Ini pekerjaan raksasa kita," ujarnya.
Baca Juga:
AGITA SUKMA LISTYANTI