TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas yang dimiliki oleh raja dangdut Rhoma Irama berperan dalam menggalang suara pemilih di beberapa daerah dalam pemilu legislatif lalu. Hal itu terbukti jika menilik perolehan suara PKB versi hitung cepat yang lebih tinggi dibandingkan dengan partai Islam lainnya.
Menurut Debby Rhoma, anak sulung raja dangdut itu, pencapaian itu merupakan hasil kerja keras banyak pihak, bukan hanya citra ayahnya sebagai seorang publik figur. "Kalau bilang ada Rhoma effect, itu mungkin betul tapi tidak 100 persen. Karena tidak semua wilayah didatangi oleh Rhoma dari 34 provinsi yang ada," kata Debby saat ditemui di kantor Riforri, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Senin, 21 April 2014.
Meskipun demikian, Debby menyatakan bahwa daerah yang didatangi oleh Rhoma selama masa kampanye cukup memberikan hasil memuaskan. Sebagai contoh, dari hasil perhitungan yang sudah terdata, ada beberapa daerah yang kini mulai menyediakan kursi untuk PKB. Padahal, pada waktu sebelumnya di daerah itu tidak ada sama sekali, biasa disebut dapil neraka. "Untuk daerah yang massa PKB-nya minim, beberapa mendapatkan kursi, seperti di Bengkulu dan Lombok. Ada juga peningkatan jumlah untuk di wilayah Jawa Barat," kata putri Rhoma dengan artis senior Veronika.
Perolehan suara PKB di daerah yang tidak dikunjungi Rhoma pun, menurut Debby, mendapatkan hasil yang baik. Hal tersebut diperoleh berkat keberadaan sosok lain yang muncul di PKB, seperti Jusuf Kalla dan Mahfud Md., yang juga sama-sama diusung sebagai alternatif bakal calon presiden dari PKB. "Perolehan suara di tempat lain juga ada berkat massa NU di sana, Pak Mahfud, Cak Imin, Pak JK, Mas Dhani (Ahmad Dhani) yang mewakili sosok mudanya," kata dia lagi.
AISHA
Berita Lain:
Olla Ramlan Pilih Sekolah Anak Berbasis Agama
Gagal Nyapres, Rhoma Irama Jadi Raja Dangdut Lagi
Cara Irfan Hakim Jaga Anak dari Pelecehan Seksual