Titiek Soeharto Melangkah ke Senayan  

image-gnews
Titiek Soeharto. TEMPO/Nickmatulhuda
Titiek Soeharto. TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah wajah baru diperkirakan melenggang menjadi legislator DPR dari Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pemilihan umum kali ini. Mereka berhasil mengalahkan calon legislator inkumben karena memanfaatkan suara massa mengambang (floating mass).

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Hubungan Masyarakat Komisi Pemilihan Umum DIY, Farid Bambang Siswantoro, mengatakan pemantauan sementara atas hasil penghitungan suara di KPU kota dan kabupaten memperlihatkan adanya sejumlah nama caleg baru yang memperoleh suara cukup besar. Di antaranya Andika Pandu Puragabaya dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Siti Hediati Soeharto dari Partai Golkar.

"Ini baru pantauan sementara, lho," katanya kepada Tempo, Selasa, 22 April 2014. Ia enggan merinci perolehan suara masing-masing caleg. Sebab, hasil rekapitulasi suara di KPU DIY baru selesai besok, Rabu, 23 April 2014.

Perolehan suara Andika Pandu--anak mantan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso--disebut mengungguli perolehan suara Suhardi, Ketua Umum Gerindra yang mencalonkan diri dari dapil yang sama. Demikian juga Titiek, sapaan Hediati. Perolehan suara putri Presiden RI ke-2, Soeharto, itu mengungguli Gandung Pardiman, Ketua Golkar DIY dan caleg inkumben yang dikenal memiliki basis dukungan kuat di DIY, khususnya Gunungkidul.

Farid mengatakan wajah baru caleg DPR dari DIY lainnya adalah Hanafi Rais, putra mantan Ketua MPR Amien Rais, dari Partai Amanat Nasional.(Baca : Hanafi Rais Klaim Rp 500 Juta Itu untuk Tim Sukses)

Adapun dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ada nama Idham Samawi, mantan Bupati Bantul yang kini tersangkut kasus dugaan korupsi dana hibah klub sepak bola, Persiba Bantul. Selain Idham, dari PDI Perjuangan ada dua nama lain yang diperkirakan meraup suara cukup besar, yakni Pulung Agustanto dan Esti Wijayati. "Kalau bukan Pulung ya Esti," kata Farid, memperkirakan peraih jumlah suara terbanyak.

Yang jelas, ia melanjutkan, nama Idham, Pulung, dan Esti disebut-sebut mengungguli perolehan suara caleg inkumben asal PDI Perjuangan, yakni Djuwarto dan Eddy Mihati. (Baca : Titiek Soeharto Menang Telak di Kampung Soeharto )

Ketua Politika Institute Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bambang Wahyu Nugroho mengatakan munculnya legislator DPR baru dari DIY dalam Pemilu 2014 ini sudah terbaca sejak tahun lalu.

Pada September 2013, Politika Institute menggelar sebuah survei tentang popularitas partai dan calegnya. Melibatkan seribuan responden, survei ini mula-mula bertanya apakah responden sudah menentukan pilihan partai pada Pemilu 2014. Hasilnya, 55 persen responden menjawab belum. Responden yang sudah menentukan partai pilihan, ia melanjutkan, lantas ditanya partai apa yang dipilih. Hasilnya, ada yang menjawab tapi tak sedikit yang masih merahasiakannya.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data itu, Bambang mengatakan, massa mengambang di DIY cukup besar. "Bisa lebih dari 60 persen," katanya. Angka itu ia dapat dari jumlah responden yang tak menentukan partai dan yang sudah menentukan pilihan partai namun masih enggan menyebut.(Baca : Polisi Pamongpraja Didesak Copot Baliho Caleg)

Meski mayoritas responden belum menentukan partai pilihannya, jumlah responden yang belum punya pilihan caleg justru sedikit. "Ada 36 persen (responden) yang tak punya pilihan caleg," katanya. Artinya, Bambang mengatakan, pilihan terhadap caleg lebih besar dibanding pada partai. "Kalau sopirnya itu, apa pun kendaraannya orang akan memilih," katanya, memberi perumpamaan karakter pemilih dari hasil survei.

Dari 96 caleg DPR asal DIY yang disodorkan kepada responden, menurut Bambang, ada nama-nama yang terbilang cukup populer di masyarakat. Nama-nama mereka lantas dikerucutkan menjadi hanya 12 orang. Dan, sebagian merupakan calon-calon baru.

Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Arie Sudjito, mengatakan separuh dari jumlah pemilih dalam Pemilu 2014 adalah floating mass. Besarnya angka massa mengambang ini memperlihatkan longgarnya hubungan antara partai politik dan konstituennya. Dalam kondisi seperti itulah potensi pelanggaran pemilu, termasuk money politics, rawan terjadi. "Yogya ini istimewa, tapi pemilu-nya remuk," katanya dalam diskusi evalusi pemilu di gedung DPRD DIY, Rabu, 16 April 2014.

ANANG ZAKARIA

Berita Terpopuler
Anang Hermansyah Melenggang ke Senayan 
PNS Pemilik Rp 1,3 T Diduga Setor ke Perwira TNI
KPK Tetapkan Hadi Poernomo sebagai Tersangka

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

38 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.


Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

39 hari lalu

Sejumlah peserta kirab membawa bendera partai politik saat acara Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Bogor Jawa Barat, Senin 13 November 2023. Kirab yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor tersebut sebagai sarana sosialisasi Pemilu damai dan edukasi serta mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kontestasi demokrasi Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?


Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Presiden Joko Widodo makan siang bersama calon presiden Ganjar Pranowo (kiri), Anies Baswedan (kanan), dan Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.


Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Presiden Jokowi memberikan jaket kepada relawan saat menghadiri Konser Satu Komando Sapu Lidi di Stadion Gelora 10 November Tambaksari, Surabaya, Ahad, 21 Agustus 2022.  ANTARA/Umarul Faruq
Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.


PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa berkomunikasi dengan radio panggilnya saat meninjau latihan 'The Combined Arm Live Fire Exercise (Calfex)' Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Kamis 11 Agustus 2022. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo


Rekam Jejak Politik Titiek Soeharto: dari Partai Golkar, Berkarya hingga Gerindra

15 Mei 2023

Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) bersama Prabowo Subianto dan anak mereka, Ragowo 'Didit' Hediprasetyo. instagram.com/tututsoeharto
Rekam Jejak Politik Titiek Soeharto: dari Partai Golkar, Berkarya hingga Gerindra

Titiek Soeharto maju sebagai caleg DPR dari Partai Gerindra. Sebelumnya pernah bergabung dengan Golkar dan Partai Berkarya.


Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, dan Puan Maharani seusai pertemuan tertutup di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Selasa (21/4). TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.


4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

Ketua umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan saat bertemu di kantor NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Rabu, 1 Juni 2022. Prabowo mengatakan tidak ada agenda khusus dalam pertemuan ini. Dia bilang hanya diundang oleh Surya Paloh untuk makan siang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor


Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 8 Oktober 2021. Di Taman Hutan Raya itu, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.


Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (tengah) berpidato saat Konser Putih Bersatu di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019. Konser itu merupakan kampanye akbar untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. ANTARA
Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.