TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), KH Maimun Zubair, meminta pengurus pusat PPP tidak menentukan koalisi terlebih dahulu dengan partai lain dalam waktu dekat. Menurut dia, seperti hasil musyawarah kerja nasional di Bandung, Februari 2014, belum ada penentuan nama calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung PPP.
"Baru ada kandidatnya saja, belum ada dukungan," kata Maimun dalam konferensi pers di kantor pusat PPP, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2014. (Baca: 6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP)
Menurut Maimun, PPP belum memiliki rekan koalisi maupun capres yang didukung. Sebab, menurut dia, keputusan tersebut akan dibicarakan kembali pada forum-forum resmi yang diamanatkan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Pernyataan Maimun ini mementahkan dukungan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali ke calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat pekan lalu. Suryadharma kala itu tak hanya mendukung Prabowo, tapi juga menyatakan partainya sudah berkoalisi dengan Gerindra. Fatwa yang dikeluarkan Majelis Syuro ini membatalkan koalisi tersebut. (Baca: PPP-Gerindra Koalisi, Belum Ada Kontrak Tertulis)
Maimun sebelumnya juga memerintahkan kubu Ketua Umum Suryadharma Ali dan Sekretaris Jenderal Muhammad Romahurmuziy alias Romy untuk islah. Maimun juga mencabut keputusan pemecatan yang terjadi di antara kedua kubu. "Tak ada yang dirotasi ataupun dipecat," kata dia. (Baca: Romy Dipecat dari Sekjen PPP, Ini Penggantinya)
Menanggapi fatwa ini, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tak berkomentar banyak. "Saya menerima fatwa ini," kata politikus yang juga menjabat sebagai Menteri Agama itu. (Baca: Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP)
Menurut Suryadharma, malam ini akan ada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuziy. Selain keduanya, Suryadharma menyebutkan ada pihak lain yang bertemu: empat orang wakil ketua umum, sekretaris jenderal, ketua majelis pakar, dan ketua majelis pertimbangan. "Juga Ketua Majelis Syariah Maimun Zubair," ujarnya.
Namun, Suryadharma enggan menyebutkan tempat pertemuan tersebut. Alasan dia, supaya tak diikuti oleh awak media. "Pertemuan ini tertutup," katanya. Menurut dia, pertemuan ini sengaja tertutup biar internal PPP tak kembali kisruh.
Hingga saat ini terjadi konflik di tubuh PPP. Terdapat dua kubu, yaitu kubu Suryadharma Ali dan Emron Pangkapi. Konflik berawal ketika Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menghadiri kampanye Partai Gerindra.
Tindakan tersebut mendapat kritik keras dari sejumlah petinggi partai. Kritik ini dibalas oleh Suryadharma dengan pemecatan sejumlah pengurus. Sejumlah pengurus yang dicopot menggelar rapat tandingan dan memberhentikan sementara Suryadharma dari jabatannya. (Baca juga: Pengalaman Pahit Gerindra dengan PPP)
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler
Anang Hermansyah Melenggang ke Senayan
PNS Pemilik Rp 1,3 T Diduga Setor ke Perwira TNI
KPK Tetapkan Hadi Poernomo sebagai Tersangka