TEMPO.CO, Jakarta - Kasus dugaan asusila terhadap para murid diduga telah terjadi sebelumnya di Jakarta International School (JIS). Setelah kasus itu terungkap, di media sosial berhamburan informasi tentang kasus serupa.
Salah seorang milik akun Path bernama Adalan Noorani, misalnya, menulis, "JIS. How ironic. Those western teachers have been sexually abusing the jis students for years and years and no one gets caught and no one daret to speak. Some sick cleaner finally reveals just how unsafe schools are but what parents don't know is just how sick those teachers can get. Trust me, I Spent nearly all my Indonesian life in JIS." (Baca: JIS: Tidak Ada yang Kami Sembunyikan)
Noorani menyebutkan sejumlah guru di JIS sering melakukan tindakan yang tak pantas dengan rekan seprofesi. Harian The Jakarta Globe pun mengungkapkan ada korban lain yakni seorang anak berusia 9 tahun yang sudah pindah ke Bali. (Baca: Pedofil Buron FBI Pernah 10 Tahun Jadi Guru di JIS)
Namun, Kepala sekolah JIS, Timothy Carr, membantah tuduhan terhadap para guru. Dalam jumpa pers pada 21 April 2014, Carr mengatakan bahwa guru di JIS tidak ada yang terlibat dalam kasus pelecehan di sekolah yang berlokasi di Pondok Indah, Jakarta, itu.
ALIA FATHIYAH
Berita Terkait:
Keluarga Korban Pelecehan di JIS Mengadu ke LPSK
Kegiatan Siswa JIS Tak Terpengaruh Kasus Pelecehan
Imigrasi Jakarta Selatan Sidak ke JIS
JIS Disebut seperti Negara dalam Negara
JIS: Tidak Ada yang Kami Sembunyikan