TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menargetkan akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk rampung dalam tiga bulan. “Saya ingin tiga bulan selesai, tapi tetap harus mengikuti prosedur,” katanya di kantornya, Selasa, 22 April 2014. (Baca:Hatta: Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri Belum Final)
Dahlan melanjutkan, akuisisi ini berperan mendongkrak kapasitas BTN dalam membiayai kredit. Setelah menjadi anak usaha Bank Mandiri, BTN tetap berfokus pada pengucuran kredit perumahan. Selama ini BTN kekurangan dana untuk membangun 1,5 juta unit rumah di Indonesia. Di sisi lain, pemerintah tak bisa lagi mengucurkan dana karena banyaknya proyek negara yang membutuhkan pembiayaan.
Menurut Dahlan, akusisi ini juga bakal menguntungkan Bank Mandiri karena bank itu akan menjadi besar dan mampu bersaing dengan bank asing. “Pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan besar nantinya tak lagi menggunakan bank asing,” kata Dahlan. Aset Bank Mandiri juga akan lebih besar dibanding bank dari negara lain seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. (Baca:Diakuisisi Mandiri,BTN Makin Rajai Kredit Properti)
Bank Mandiri berencana mengakuisisi saham pemerintah di BTN. Saat ini komposisi pemegang saham BTN terdiri atas pemerintah sebesar 60,14 persen, badan usaha asing 25,45 persen, serta sisanya perorangan, karyawan, reksa dana, dana pensiun, asuransi, koperasi, dan perseroan terbatas.
Agar akuisisi berjalan mulus, Bank Mandiri akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 21 Mei mendatang. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, rencana itu sebetulnya sudah lama disiapkan.
Aksi korporasi ini merupakan bagian dari konsolidasi bank BUMN yang sudah dicanangkan oleh Kementerian BUMN sejak dulu. “Ini rencana lama, kami akan menjalankan sebaik-baiknya,” kata Budi.
Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menyatakan pihaknya masih mengkaji rencana penyatuan kedua bank tersebut. “Apakah merger atau akuisisi, itu masih dikaji,” ujarnya.
FAIZ NASHRILLAH | MARIA YUNIAR
Terpopuler
Efek Kasus Hadi, Saham BCA Turun 150 poin
Airport Tax Bandara Soekarno-Hatta Bakal Naik
BTN Dicaplok Mandiri, Pengusaha Properti Resah