TEMPO.CO, Madrid - Nyaris terisisih karena kehadiran Gareth Bale di Real Madrid dengan nilai transfer 100 juta euro, pemain sayap asal Argentina Angel Di Maria malah menjadi jembatan penghubung yang sempurna bagi Bale dan Cristiano Ronaldo.
Posisi Di Maria kembali terancam ketika Real Madrid melepas Mezut Oezil ke Arsenal dan menghadirkan Isco, 22 tahun. Sebab, Isco dianggap cocok bermain di sayap. Namun Di Maria menjawab semua “ancaman” itu dengan penampilan yang bagus.
Pada babak final Piala Raja melawan Barcelona pada 16 April lalu, Di Maria mencetak satu dari dua gol kemenangan Madrid. Itu sebabnya, menjelang laga semifinal Liga Champions melawan Bayern Muenchen, Real Madrid menaruh harapan tinggi-tinggi pada pemain berusia 26 tahun ini. Dia telah menjadi pemain penting bagi tim Carlo Ancelotti.
Pujian pun muncul dari Hernan Crespo, senior Di Maria di tim nasional Argentina. Menurut Crespo, kunci keberhasilan Argentina dalam putaran Piala Dunia dan harapan gelar juara untuk Real Madrid ada di tangan Di Maria.
"Sangat penting bagi Argentina untuk menaruh Di Maria di posisi tengah," kata Crespo.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, juga mengakui kemampuan Di Maria.
"Pergerakannya di belakang Alves luar biasa, dua gol (kemenangan Madrid di Piala Raja lalu) diawali dari pergerakan itu," kata Ancelotti.
Menurut Ancelotti, Di Maria berada di posisi yang sesuai dengan kemampuannya. "Dia nyaman dengan posisinya sekarang. Perannya memberi keseimbangan pada tim," kata pelatih asal Italia ini.
Tidak heran bila dalam pertandingan semifinal Liga Champions Kamis dinihari nanti, 24 April 2014, Di Maria menjadi pemain yang harus diwaspadai Bayern Muenchen.
GOAL.COM | MICHANA LOTUSINA
Berita lain
Dipecat MU, Moyes Dapat Uang Rp 96 Miliar
Detik-detik Pemecatan Moyes
Seperti Apa MU di Tangan Giggs? Ini Bocorannya