TEMPO.CO , Madrid - Stadion Santiago Bernabeu di Madrid yang teramat megah bukanlah tempat asing buat Josep ”Pep” Guardiola dalam pertandingan semifinal Liga Champions dinihari nanti, Kamis, 24 April 2014.
Bernabeu bukan pula palagan nan kejam baginya. Malah, sebaliknya, Pep merasa nyaman berada di sana untuk bertarung dengan Real Madrid, sang penguasa Bernabeu.
Hubungan Pep dengan Real Madrid selalu berat sebelah. Kemenangan lebih sering memeluknya. Seperti kepalanya, rekor Guardiola menghadapi Real selalu mengkilap.
Ketika menjadi pemain, dalam 14 pertandingan di La Liga, Guardiola membawa Barcelona 6 kali menang, 5 kali seri, dan hanya 3 kali kalah.
Naik kelas menjadi manajer, rekornya tetap cantik. Lima belas kali bertanding, Pep mempersembahkan 9 kemenangan, 4 hasil seri, dan hanya 2 kekalahan. Di Bernabeu, ia membuat 5 kemenangan dan 1 hasil seri.
Di Liga Champions 2010/2011, juga di babak semifinal, di Bernabeu, Guardiola bersama Barcelona menggulung Madrid dengan skor 2-0. Barca kemudian menjadi juara setelah mengalahkan Manchester United di final.
Kini Guardiola datang bersama Bayern Muenchen, klub yang baru dipegang pada musim pertamanya. Namun, seperti mengenali tiap sudut Bernabeu, dia datang dengan sebuah ancaman: menyulitkan langkah Madrid, yang berambisi meraih La Decima alias gelar ke-10 Liga Champions.
Real Madrid sendiri sedang dalam keadaan genting. Meski mendapat suntikan dengan penampilan gemilang Gareth Bale, yang berlari seperti jet saat menjebol gawang Barcelona, Madrid masih pincang. Motor lapangannya, Cristiano Ronaldo, belum benar-benar bugar.
Pertanda takkan sulit menghadang ambisi La Decima? Madrid kini punya Carlo Ancelotti. Adapun Pep tak mau gegabah.
“Madrid bukan hanya Ronaldo. Mereka adalah sebuah tim,” kata Pep. “Lagi pula, setiap kali datang ke Bernabeu, saya tidak pernah besar kepala. Saya sangat menghormati tim ini.”
BBC | MARCA | IRFAN BUDIMAN
Terpopuler
Inilah 13 Kesalahan Besar Moyes di MU
Fan Manchester City Minta MU Tak Pecat Moyes
Giggs Calon Kuat Pengganti Moyes