TEMPO.CO, Surabaya - Puluhan pedagang Pasar Turi meluruk kantor Wali Kota Surabaya di Balai Kota. Namun, karena padatnya agenda Wali Kota Tri Rismaharini, puluhan pedagang tersebut ditemui oleh Sekretaris Kota Hendro Gunawan beserta Asisten Kota I Yayuk Eko Agustin dan beberapa jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. Para pedagang yang terdiri dari tiga komunitas tersebut ingin menyampaikan ihwal pembangunan Pasar Turi yang tak kunjung rampung.
"Kami kecewa terhadap pembangunan yang dilakukan investor. Belum menempati saja, sudah ditarik denda dan bunga. Kami merasa diperas dan ditindas," kata seorang pedagang yang tergabung dalam Kelompok Pedagang (Kompag), Rusli, dengan nada tinggi saat dengar pendapat di ruang sidang Sekretaris Kota, Kamis, 24 April 2014.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Muhammad Taufik juga menyampaikan persoalan yang sama. Dia menceritakan nasib para pedagang Pasar Turi yang putus asa. Bahkan beberapa di antara mereka sempat mencoba bunuh diri. "Ada yang hampir minum racun serangga, saya tahan mati-matian. Para pedagang ini sudah hancur. Apa Bapak tidak punya nurani? Kami tidak perlu dibela, tapi dilihat saja faktanya," ujar Taufik.
Pengaduan para pedagang ini merupakan luapan kekecewaan akibat ulah investor Pasar Turi yang dinilai menindas nasib pedagang. Janji penyelesaian bangunan yang seharusnya pada Februari lalu harus ditunda hingga April ini. Namun nyatanya kembali ditunda hingga Oktober mendatang.
Meski sebelumnya Wali Kota Risma berjanji akan merampungkan pembangunan sebelum puasa, pedagang merasa ragu. Wakil Ketua Tim Pemulihan Pasca-Kebakaran, Djaniani, mengatakan saat ini progres pembangunan masih 80 persen. Artinya, tidak mungkin pembangunan bisa selesai sebelum puasa, yang dimulai pada akhir Juni. "Kalau sebagian masuk mungkin bisa, tapi kalau keseluruhan belum bisa," kata Djaniani.
DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Hadi Poernomo: Saya Menikahi Anak 'Wong Sugih'
Jokowi Nangis Gara-gara Jam Tangan
Akuisisi Batal, Dahlan: Saya Seolah Menteri Ngawur
Pelawak Oni dan Bekas Bupati Aceng ke Senayan