TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapat laporan adanya seorang lagi dari siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) yang menjadi korban kekerasan seksual di sekolahnya. Siswa itu dilaporkan sudah mengalami pelecehan seksual sejak Februari 2014.
"Dia mengalami lebih dulu dari korban yang sebelumnya melapor," kata Ketua KPAI Asrorun Niam kepada Tempo, Rabu, 23 April 2014. Kepada KPAI, orang tua korban menuturkan perilaku anaknya berubah sejak saat itu.
"Namun mereka tidak berpikir anaknya mengalami kekerasan seksual," kata Niam. Menurut penuturan keluarga, anak tersebut sering demam dan takut masuk toilet. Ketika diperiksakan ke dokter, tak ada indikasi korban mengalami tindakan asusila. "Dianggapnya hanya demam biasa. Sempat disangka tifus juga."
Setelah melihat berbagai pemberitaan soal JIS dan bertukar pikiran dengan ibu korban sebelumnya, orang tua korban pun menduga anaknya mengalami kekerasan seksual dan akhirnya melapor ke KPAI. "Indikasinya sama dengan korban sebelumnya," katanya. (Baca: Kasus Murid TK JIS, Korban Baru Versi Komnas Anak)
Korban yang datang melapor didampingi oleh psikolog dan neneknya. Niam mengatakan salah seorang pelaku adalah petugas kebersihan di sekolah internasional tersebut. "Saat dikasih lihat fotonya, si anak mengaku kenal," katanya. Selain itu, anak berusia 5-6 tahun itu pun menuturkan mengenai pelaku lain. "Dugaannya bukan hanya petugas kebersihan," tuturnya.
Sebelumnya, ada orang tua seorang siswa TK JIS yang telah lebih dulu melaporkan kekerasan seksual yang dialami anaknya ke KPAI dan kepolisian. Kepolisian telah menetapkan tersangka atas kasus tersebut. (Baca: Korban Baru Pelecehan di JIS Mengadu ke KPAI)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Lainnya:
Ditanya Anak SD, Ini Impian Ahok Jadi Wagub
Siswa SD Tewas Ditabrak Metro Mini
Polisi Belum Terima Laporan Korban Lain di JIS