TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata RI Agum Gumelar datang ke Istana Negara. Agum mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantornya. "Halo Kang, long time no see," kata SBY menyambut Agum sambil berjabat tangan, Kamis, 24 April 2014.
SBY juga menanyakan kabar Agum yang datang dengan mengenakan kemeja batik berwarna biru. Agum menjawab, selain sehat, seseorang juga harus waras. Menurut Agum, saat keadaan tak menentu, orang yang waras harus mengalah. Jadi kewarasan sangat penting dalam diri seseorang. "Long time no see. Long time tak main golf bareng," kata Agum.
Dalam pertemuan itu turut hadir Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan Djoko Suyanto, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Selasa lalu, Agum menerima calon presiden Partai Gerinda Prabowo Subianto di kantornya. Pertemuan tersebut berakhir dengan pemberian dukungan Agum kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Penggagas pertemuan adalah mantan Kepala Staf Umum Markas Besar TNI Lentan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Wibowo. (Baca juga: Saran Agum Gumelar ke Prabowo: Jangan Menghujat)
Agum sendiri sebelumnya kerap mengkritik Prabowo perihal kasus pelanggaran hak asasi manusia pada 1998. Agum juga menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira yang merekomendasikan Prabowo dipecat dari militer pada 1998.
Selain Agum, Prabowo juga mendapat dukungan dari ratusan purnawirawan TNI dan Polri di Hotel Bidakara, Jakarta, pada 27 Maret 2014 untuk maju sebagai calon presiden. Mantan Komandan Kopassus ini diklaim mendapat sokongan dari 80 mantan jenderal, 300 mantan perwira menengah, dan 400 mantan prajurit.
FRANCISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Hadi Poernomo: Saya Menikahi Anak 'Wong Sugih'
Jokowi Nangis Gara-gara Jam Tangan
Akuisisi Batal, Dahlan: Saya Seolah Menteri Ngawur
Pelawak Oni dan Bekas Bupati Aceng ke Senayan