TEMPO.CO, Bogor - Berdasarkan hasil data perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Bogor, kondisi curah hujan di wilayaknya cenderung di atas normal dan kecepatan angin mencapai 40 kilometer per jam. "Kondisi cuaca seperti ini memang selalu terjadi pada saat peralihan musim atau iklim, baik dari hujan ke kemarau atau sebaliknya," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Sucahyono, Rabu, 23 April 2014.
Menurut dia, data curah hujan di Bogor mulai 17 hingga 22 April 2014 yakni 11 milimeter, keesokan harinya meningkat menjadi 62 mm, 52 mm, 11 mm, 1 mm, dan 5 mm. Dedi menambahkan, tekanan awan rendah di Laut Jawa yang menjadi penyebab udara masih cukup lembab, hujan skala lokal, dan angin tenggara belum kuat sehingga angin daratan masih sangat kuat bertiup mengakibatkan angin puting beliung. "Untuk kecepatan angin tertinggi mencapai 22 knot atau dengan kecepatan mencapai 40 kilometer perjam," katanya.
Arah angin tersebut berembus cukup kencang mulai dari barat laut hingga utara, sehingga dibeberapa lokasi di yang ada di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bogor terjadi tiupan angin yang cukup kencang. "Ada enam kecamatan yang menjadi daerah rawan puting beliung yakni, Rumpin, Caringin, Ciomas, Dramaga, Sukamakmur, dan Tamansari," katanya.
Menurut Dedi, jika pada musim penghujan jumlah rata-rata hujan di Jabotabek 200 hingga 400 milimeter, pada musim kemarau tahun ini bisa mencapai 100-200 milimeter dalam sebulan, "Bahkan di beberapa daerah, seperti Bogor bagian timur dan barat, jumlah rata-rata hujan hanya mencapai 20-40 milimeter," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Bogor Dadang Irfan mengatakan Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah rawan bencana di Jawa Barat ataupun di Indonesia. Baik tanah longsor, gempa bumi, banjir, maupun angin puting beliung merupakan hal yang sering dialami warga Kabupaten Bogor.
"Hampir 23 kecamatan di Kabupaten Bogor merupakan daerah rawan bencana," katanya saat membuka rapat dengar pendapat rencana penanggulangan bencana daerah Kabupaten Bogor di aula Bappeda Kabupaten Bogor, Rabu, 23 April 2014.
M. SIDIK PERMANA
Berita Lainnya:
Sjachroedin: Prabowo Naik Kuda, Jokowi Naik Sapi
Korban Pelecehan: Mami, Ada Bapak Jahat di Sekolah
KontraS Desak Prabowo Beberkan Kasus 1998