TEMPO.CO, Balikpapan - Persela Lamongan berhasil menekuk tuan rumah Persiba Balikpapan dengan skor 2-0 dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia, Kamis, 24 April 2014. Gol kemenangan Persela, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir, dihasilkan oleh striker Adison Alves pada menit ke-9 dan Arif Ariyanto pada menit ke-84.
Sejak pluit dibunyikan tanda pertandingan dimulai, Persiba berusaha terus menekan untuk segera mencetak gol. Tim Beruang Madu itu memang dituntut memenangi pertandingan agar segera terbebas dari zona merah grup 2 LSI.
Namun Persela mampu meladeni serangan Persiba dengan permainan cepat, mengandalkan serangan balik. Gelombang serangan ini menjadikan pelanggaran di kotak terlarang sehingga wasit menunjuk titik putih, yang mampu diselesaikan dengan mudah oleh Adison Alves.
Pelatih Persiba, Jaya Hartono, makin meningkatkan serangan dengan memasukkan penyerang lincah, Ansu Toure, untuk mengejar ketinggalan. Sejumlah peluang emas Persiba mampu dimentahkan penjaga gawang Persela, Koirul Huda, yang bermain gemilang pada laga kali ini.
Persela makin memperbesar kemenangan saat kerja sama antara Burhanuddin dan Arif Ariyanto gagal diantisipasi barisan pertahanan Persiba, yang sibuk menyerang. Gol penyerang muda ini mengakhiri pertandingan untuk kemengan Persela.
Pelatih Persela, Eduard Tjong, mengatakan sengaja menumpuk lima baris pemain bertahan guna mengantisipasi permainan cepat Persiba. Seorang libero juga sengaja dimainkan untuk memberikan umpan-umpan panjang bagi pemain depan. “Kerja sama tim yang menjadi kunci utama sehingga bisa memenangi pertandingan ini. Penjaga gawang kami juga menjadi man of the match laga kali ini,” katanya.
Kegagalan pemain Persiba memanfaatkan peluang membuat gol memicu kekecewaan pelatih Jaya Hartono. Dia menuding ada krisis mental bertanding sehingga pemain Persiba tidak mampu berkoordinasi agar bisa terpadu.
Menurut Jaya Hartono, pemain depan Persiba tidak mempercayai pemain belakang, demikian pula sebaliknya. Padahal, saat latihan, kepada para pemain selalu diberikan porsi untuk mencetak gol dari setiap lini. Namun tetap saja mereka gagal. “Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa terhadap mereka,” ujarnya dengan nada kesal.
SG WIBISONO