TEMPO.CO, Jakarta - Vice President of Business Group International Tencent, sebagai penyedia WeChat, Poshu Yeung, mengatakan Indonesia disesaki oleh messenger atau layanan pesan instan dari berbagai negara. Ini menuntut penyedia layanan untuk menghadirkan fitur paling inovatif.
"Orang Indonesia sangat senang bersosialisasi, tidak heran jika menjadi lahan yang potensial bagi penyedia layanan," ujar Poshu di Jakarta, Kamis, 24 April 2014.
Baca Juga:
Dia mengatakan kebiasaan bersosialisasi inilah yang membuat masyarakat Indonesia senang mencoba banyak layanan. Poshu mencontohkan, mulai WhatsApp yang formatnya sederhana hingga yang banyak menyajikan stiker seperti LINE dan KakaoTalk.
Agar mampu bersaing dengan layanan tersebut, WeChat melakukan strategi lewat konten lokal. Poshu mengatakan konten WeChat yang dihadirkan memiliki perbedaan di setiap negara. Dia mencontohkan, di Indonesia terdapat stiker bertema seniman lokal dan bahasa sehari-hari. Dalam menyediakan konten lokal, Indonesia Tencent menggandeng mitranya, yaitu PT Media Nusantara Citra (MNC).
Poshu mengatakan umumnya orang tidak menyadari perbedaan konten yang ada pada tiap layanan. Selain stiker, WeChat mengunggulkan notifikasi sebagai penanda pesan terkirim, fitur radar untuk mengetahui keberadaan teman, serta games. "Kami adalah platform yang menghasilkan konten berbeda dengan layanan lainnya," ucapnya.
Adapun untuk menunjang privasi penggunanya, komunikasi hanya dapat dilakukan dengan saling memiliki identitas WeChat. Cara ini diklaim lebih aman ketimbang saling memiliki nomor telepon.
Chief Officer Operating MNC Tencent Bagus Bintoro mengatakan setiap pengguna telepon seluler di Indonesia menggunakan lebih dari satu layanan pesan instan. "Sebagian besar umumnya hanya mengunduh, tetapi penggunaannya tidak efektif," ujarnya di tempat yang sama.
Hal tersebut berdasarkan diskusi kelompok mengenai pesan instan yang diadakan MNC dengan responden dari berbagai kota di Indonesia. Bagus menyebutkan mayoritas memiliki layanan BlackBerry Messenger (BBM) pada ponselnya. Responden menggunakan BBM sebagai layanan utama. Mereka menggunakan beberapa layanan pendamping lainnya, salah satunya adalah WeChat.
SATWIKA MOVEMENTI