TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan sampai saat ini partainya belum menentukan arah koalisi dalam pemilihan umum presiden, Juli mendatang. Menurut dia, saat ini Partai Demokrat sedang lirik-lirik partai politik lain untuk menjalin koalisi.
"Bukan hanya kami, partai lain juga masih lirik-lirik, kondisi politik masih cair," kata Sutan saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 April 2014. Menurut dia, Partai Demokrat saat ini seperti gadis manis yang bakal jadi rebutan partai-partai besar untuk diajak berkoalisi dalam pemilihan presiden. (Baca: Partai Demokrat Deklarasikan Koalisi pada 19 Mei)
Bahkan, kata Sutan, komunikasi politik dengan sejumlah partai sudah terjalin. Sebagai contoh, sebelum pemilu legislatif, partai berlambang Mercedes ini sudah berkomunikasi dengan pimpinan Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Golongan Karya.
Namun Demokrat enggan asal berkoalisi dengan partai tiga besar pemenang pemilu, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, dan Gerindra. Menurut dia, Demokrat tak ingin asal bergabung tanpa punya porsi membangun pemerintahan. "Kami tak mau jadi pelengkap ambang batas saja, itu seperti pelengkap penderitaan saja," ujarnya.
Di sisi lain, Partai Demokrat terus menggalang komunikasi dengan partai-partai anggota Sekretariat Gabungan, macam Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Meskipun saat ini intensitas komunikasinya menurun akibat sibuk memenangkan diri dalam pileg.
Saat disinggung soal niat Demokrat membuat poros baru untuk mengusung calon presiden sendiri, Sutan memilih berpikir rasional. Menurut dia, rencana tersebut cukup menarik, sebagai bukti beberapa partai anggota Setgab antusias. Namun bukan perkara mudah membangun poros sendiri. (Baca pula: Koalisi Gerindra-Demokrat Tergantung SBY-Prabowo)
"Siapa jagonya (calon presiden) nanti? Saat ini masih dibicarakan," kata Sutan. Menurut dia, Demokrat masih menunggu hasil konvensi calon presiden yang sebentar lagi mencapai finis. Sayangnya, Sutan tak mau mengomentari tingkat elektabilitas peserta konvensi jika dijadikan calon presiden dengan membuka poros baru. "Siapa pemenangnya, kita tunggu saja."
INDRA WIJAYA