TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik memastikan pemenang konvensi calon presiden dari partai biru itu tak akan dipilih jika elektabilitasnya rendah. Menurut dia, pemenang konvensi diharapkan memiliki daya tarik bagi partai politik lain, khususnya lewat tingginya tingkat keterpilihan. (Baca: Dahlan: Saya Siap Jadi Presiden, Wapres, atau... )
"Karena kita cuma 10 persen, kalau capres kita tak terlalu bagus, partai apa yang mau ikut?" kata Jero di Istana Negara, Kamis, 24 April 2014. Jero tak memaparkan detail kriteria dan tolok ukur pemenang konvensi yang memenuhi standar elektabilitas seorang capres. (Baca: Demokrat Tetap Lanjutkan Konvensi)
Secara umum, jika pemenang konvensi memiliki elektabilitas tinggi, Demokrat akan mengajukan capres dalam koalisi poros baru. Sedangkan jika elektabilitas kampiun konvensi rendah, Demokrat hanya akan mengusung cawapres dalam koalisi tersebut. "Kalau cawapres bukan dari konvensi. Cawapres itu keputusan Majelis Tinggi Demokrat. Sama sekali tak berkaitan dengan konvensi," kata Jero. (Baca: Nasib Konvensi di Tangan SBY)
Jero menyatakan elektabilitas sebelas peserta konvensi masih sangat rendah dalam beberapa survei. Saat ini Demokrat seolah mengharapkan mujizat terjadinya lonjakan elektabilitas peserta konvensi melalui debat publik pada 27 April mendatang. "Setelah itu kita survei lagi dan lihat hasilnya seperti apa," katanya. (Baca: Konvensi Demokrat: Bubar, Tidak, Bubar, Tidak...)
Dalam soal penentuan cawapres, Jero menyatakan, Demokrat belum memutuskan apakah akan mengirim orang internal atau eksternal partai. Ia mengklaim Demokrat ingin membentuk pasangan capres dan cawapres seperti pada saat pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu 2004 dan 2009. "Kita maunya pasangan yang kinclong," kata Jero. (Baca: Marzuki Alie Usul Konvensi Demokrat Dihentikan)
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Hadi Poernomo: Saya Menikahi Anak 'Wong Sugih'
Jokowi Nangis Gara-gara Jam Tangan
Akuisisi Batal, Dahlan: Saya Seolah Menteri Ngawur
Pelawak Oni dan Bekas Bupati Aceng ke Senayan