TEMPO.CO, Malang - Lima rumah warga di perumahan mewah Royal Sigura-gura ambruk terseret tanah longsor. Sebuah mobil dan sepeda motor turut terseret tanah longsor ke jurang sedalam 20 meter. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. "Kejadiannya begitu cepat," kata warga setempat, Suwarno, Sabtu, 26 April 2014.
Para penghuni rumah, kata dia, mengungsi sehari sebelumnya. Warga Jalan Sigura-gura 3, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ini telah mengetahui tanah di sekitar rumah warga retak. Retakan tanah semakin lebar setelah hujan deras mengguyur kawasan perumahan tersebut. Retakan itu, dia mengatakan, menjadi tanda ancaman tanah longsor.
Para penghuni rumah berteriak saat tanah tiba-tiba ambles dan menyeret kelima rumah. Rumah tersebut juga menjadi tempat kos bagi mahasiswa yang kuliah di sekitar lokasi. Kini lokasi tanah longsor dipasangi garis pengaman oleh kepolisian setempat.
Sedangkan sebagian warga di sekitar lokasi turut dievakuasi. Mereka khawatir tanah longsor merembet ke rumah warga lainnya. Para warga mengungsikan barang-barang di rumah mereka ke tempat yang lebih aman. "Rumah saya cukup jauh dari tanah longsor, tapi siapa yang menjamin keamanannya," kata pemilik rumah R9, Eki Tahapari.
Proses pengamanan barang dibantu sukarelawan dari PMI dan tim SAR setempat. Sedangkan dari lokasi tanah longsor, total sebanyak empat rumah yang rawan ambrol. Ancaman banjir dan tanah longsor menghantui Kota Malang saat musim hujan. Namun sampai saat ini Pemerintah Kota Malang belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Baca Juga:
EKO WIDIANTO
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat
Prabowo-Hatta Dideklarasikan di Grahadi Surabaya
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang