TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher mengatakan partainya bersikap realistis dengan tak menawarkan bakal calon presiden, melainkan calon wakil presiden dalam komunikasi koalisi antarpartai politik. Cawapres PKS, kata dia, adalah tiga tokoh yang diajukan sebagai peserta pemilihan raya (pemira) atau pemilu internal PKS.
"Akan ada musyawarah di Majelis Syuro PKS," kata Aher di Istana Negara, Jumat, 25 April 2014. Aher adalah salah satu calon calon presiden yang dipilih dalam pemilu internal PKS tersebut. (Baca: PKS Siapkan Tiga Nama Bakal Calon Wakil Presiden)
Hingga saat ini, menurut dia, PKS masih berkukuh dengan proses pemira, yaitu menentukan sosok calon presiden untuk pemilihan umum mendatang. Mandat terhadap tiga peserta pemira juga belum dicabut.
Akan tetapi, secara umum PKS sudah menyadari perolehan suara dalam pemilihan umum legislatif lalu tak cukup untuk mengusung capres sendiri. PKS harus menjalin komunikasi untuk membentuk sebuah koalisi agar dapat mengusung capres dan cawapres.
Dalam komunikasi tersebut, menurut Aher, persentase suara PKS tak memiliki daya tawar tinggi untuk mengajukan tokohnya sebagai capres ke rekan koalisi. Berdasarkan hitung cepat Cyrus-CSIS, PKS dengan suara sekitar 6,9 persen lebih mungkin mengajukan tokohnya sebagai cawapres.
Tiga peserta Pemira PKS adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Presiden PKS Anis Matta, dan Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid.
Perihal rekan koalisi, Aher mengklaim hanya sebagai prajurit partai yang tak mengetahui detil manuver politik petinggi. Ia juga enggan memberikan informasi perihal identitas partai yang sudah diajak PKS untuk koalisi.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan
Gagal ke Senayan, Roy Suryo Tuding Ada Manipulasi
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan