TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menanggapi santai pernyataan kelompok dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang menolak pencalonan presiden Prabowo Subianto. Mereka menganggap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum terungkap sampai sekarang.
"Saya kira ini lagu lama, isu lama, wacana usang yang didaur ulang," kata Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon kepada wartawan usai diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 26 April 2014.
Menurut dia, tudingan ini lebih merupakan fitnah yang digulirkan jelang pemilihan umum presiden Juli mendatang. Dia pun mempersoalkan motif sejumlah LSM tersebut menolak Prabowo karena isu hak asasi.
Sebab ketika Prabowo maju sebagai calon wakil presiden pada pemilu 2009 lalu, mendampingin Megawati Soekarno Putri, tak ada serangan berlatar hak asasi ke mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tersebut. "Coba penolakan itu diiksa," kata Fadli.
Meski begitu, Fadli tak mau berburuk sangka. Dia pun menganggap wajar penolakan tersebut sebagai kritikan saja. Menurut dia, perkumpulan LSM tersebut tak mewakili seluruh masyarakat. "Kalau mau mewakili masyarakat keseluruhan ikutlah pemilu, buat partai HAM misalnya. Kita lihat apakah mereka bisa dapatkan suara rakyat," kata dia.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa menolak rencana Prabowo Subianto maju ke gelanggang pemilihan presiden. Koalisi tersebut beranggotakan 23 organisasi, yakni Imparsial, KontraS, YLBHI, Elsam, Indonesia Corruption Watch, Politik Rakyat, LBH Jakarta, LBH Pers, AJI Indonesia, HRWG, Institute Demokrasi, KASUM, JSKK, IKOHI, LBH Masyarakat, Perempuan Mahardika, LBH Surabaya, INFID, PUSHAM-UII Yogyakarta, Solidaritas untuk Papua, dan Federasi Buruh Lintas Publik.
Menurut perwakilan Human Rights Working Group Chairul Anam, Prabowo tidak layak menjadi capres karena berupaya merusak hukum sehingga kasusnya mengambang. "Pemimpin Indonesia haruslah orang yang patuh pada hukum dan tunduk pada HAM," katanya.
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat
Prabowo-Hatta Dideklarasikan di Grahadi Surabaya
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang