TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengisyaratkan ide privatisasi Bank Tabungan Negara (BTN) layak dilanjutkan pada pemerintahan yang baru. Ia menilai ide itu baik bagi daya saing perbankan Indonesia. "Semua orang yang akal sehat mengganggap ide itu baik. Yang penting ide baik, pasar antusias, bahwa birokrasi kesulitan ya biasalah," katanya di Menara Bidakara, Ahad, 27 April 2014.
Namun ia tidak mau gamblang menyatakan ide itu seharusnya diteruskan oleh pemerintahan yang baru. "Aku terserah saja kalau itu," katanya.
Dengan dibatalkan wacana tersebut, Dahlan mengatakan akan patuh. Namun ia menolak bila dikatakan bahwa rencana tersebut tidak matang dalam kajian. "Kajiannya sudah baik," katanya.
Sebelumnya akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dipastikan batal setelah Istana menolak. Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu II Dipo Alam mengatakan wacana itu meresahkan. Menurut Dipo, proses akuisisi BTN oleh Bank Mandiri juga berpotensi menjadi beban bagi pemerintahan mendatang sebab prosesnya yang panjang.
Pengambilalihan BTN itu pun dinilai tak sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada menteri dan pejabat negara agar tak mengeluarkan kebijakan yang menimbulkan keresahan masyarakat. Instruksi itu disampaikan di dua sidang kabinet, yakni pada 5 dan 19 Januari 2014.
ANANDA PUTRI
Tepopuler
Lebaran Masih Jauh, Tiket Kereta untuk Mudik Ludes
Kereta Lebaran Habis, Kemenhub: Jangan Khawatir
Kemenhub: Aturan Minuman Alkohol di Pesawat Minim