TEMPO.CO, Jakarta - Acer Iconia W4 merupakan sabak digital kompak berlayar 8 inci dengan sistem operasi Windows 8.1. ini merupakan kelanjutan dari Iconia W3, yang diluncurkan tahun lalu tapi mendapat kritik negatif.
Kali ini, Iconia W4 datang dengan segudang perbaikan, misalnya prosesor yang dipakai adalah Intel Atom Bay Trail. Lantas, dalam penjualannya, sabak ini sudah disertakan Microsoft Office asli gratis. Layar pun mendapat sentuhan teknologi in-plane switching (IPS).
Dalam sepekan terakhir Tempo mendapat kesempatan untuk mencoba Acer Iconia W4 plus sebuah keyboard yang terhubung melalui Bluetooth. Kehadiran keyboard ini membuat Iconia W4 seperti sebuah laptop mini.
DESAIN
Layar dengan teknologi IPS membuat Acer Iconia W4 terlihat jauh berbeda jika dibandingkan dengan Iconia W3. Layar seluas 8 inci mampu menampung resolusi 1.280 x 800 piksel atau sama dengan W3, tapi dengan sudut pandang dan warna lebih cerah.
Baca Juga:
Selain resolusi layar yang sama, secara fisik Iconia W4 mirip dengan pendahulunya itu. Hanya, kali ini Acer menanggalkan warna putih dan menggantinya dengan warna metalik yang membalut sekujur bodinya. Ini membuat tampilan Iconia W4 lebih elegan dan premium.
Sayangnya, Acer tak membuat Iconia W4 menjadi lebih tipis. Tebalnya masih tetap 11 milimeter dengan berat 415 gram. Nah, untuk urusan berat ini, W4 lebih ringan 85 gram ketimbang abangnya. Adapun sudutnya yang sedikit membulat yang membuat sabak ini nyaman digenggam.
Layar sentuh Iconia W4 cukup responsif. Ini sangat membantu ketika menjelajahi dunia maya. Scrolling layar juga terasa halus tanpa jeda. Yang menarik, Acer menempatkan sebuah tombol fisik di bagian bawah. Fungsinya sebagai tombol pintas untuk kembali ke layar utama.
PERFORMA
Sementara tampilan fisik tak banyak berubah, di bagian dalam perubahan besar-besaran dilakukan Acer. Prosesor Intel Atom Z2760 dengan kecepatan 1,33 GHz pada Iconia W3 diganti dengan Intel Atom Z3740 yang didukung kapasitas RAM sebesar 2 GB dengan DDR3.
Hasilnya sangat terasa nyata. Performa Iconia W4 menjadi jauh lebih bertenaga dan cepat. Jika dibandingkan dengan sabak Android atau iOS, prosesor Intel Bay Trail generasi Atom ini mampu memberi tendangan yang cukup terasa, seperti yang ditunjukkan SunSpider browser benchmark.
Sementara Iconia W3 mencatat hasil 670 ms dalam uji SunSpider, Iconia W4 membukukan skor 430 ms atau 36 persen lebih cepat. Sebagai pembanding, Apple iPad mini dengan Retina Display meraih angka 418 ms.
Performa yang dihasilkan Iconia W4 ini cukup mengejutkan. Meski menggunakan CPU yang sama dengan VivoTab Note 8, Iconia W4 dalam Real World Benchmark menorehkan angka 0,41 atau lebih baik daripada VivoTab, yang mencatat 0,35. Raihan bagus ini lantaran Acer memakai Samsung 32 GB eMMC drive.
BATERAI DAN KONEKTIVITAS
Masa hidup baterai adalah salah satu hal paling penting bagi sebuah perangkat bergerak. Dalam penggunaan normal, baterai Iconia W4 mampu bertahan selama 10 jam dan 33 menit. Jika lampu layar dibuat lebih redup, daya tahan baterai mencapai 12 jam dan 5 menit.
Kapasitas simpan sebesar 32 GB eMMC terasa kurang saat menggunakan sabak digital ini, terutama untuk menyimpan video atau foto. Beruntung Acer menyediakan slot kartu memori microSD sehingga daya tampung file bisa lebih banyak.
Nah, saat membuat laporan atau tugas, Iconia W4 dapat dijadikan bak laptop mini berkat keyboard yang terhubung melalui Bluetooth. Meski ukurannya mini, saat digunakan untuk mengetik, keyboard ini terasa nyaman. Tak ada salah tekan tombol saat dipakai mengetik dengan cepat.
Yang menarik, casing yang menyatukan Iconia W4 dengan keyboard dapat dilipat sehingga layar W4 dapat difungsikan sebagai monitor. Cukup praktis dan bobotnya pun cukup ringan.
KONKLUSI
Acer berhasil menghadirkan Iconia W4 yang jauh lebih bertenaga dan cepat ketimbang abangnya, Iconia W3. Tampilannya pun terkesan lebih premium berkat sepuhan warna metalik di sekujur tubuhnya. Salah satu yang paling terlihat adalah layar W4 yang sudah menerapkan teknologi IPS.
Dengan masa hidup baterai yang cukup panjang, Iconia W4 cocok bagi Anda dengan mobilitas tinggi. Harga jual yang cukup bersahabat, di kisaran Rp 5 juta, membuat sabak digital ini layak menjadi teman hiburan sekaligus bekerja.
FIRMAN
Berita lain:
Buron, Eks Bupati Semarang Menyamar Jadi Ustadz
Polisi : Ada Tujuh Kasus Kekerasan Seksual di JIS
Tersangka Kasus JIS Bunuh Diri di Toilet Polda
Dipegang Giggs, MU Langsung Bekuk Norwich 4-0
Kenny Dalglish Sebut Mou Cari Alasan Tutupi Malu
Dari Mana Tersangka Kasus JIS Dapat Cairan Pembunuh?
