Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhammadiyah Siap Berdamai Soal Hisab-Rukyat

image-gnews
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsudin menjawab pertanyaan sejumlah awak media jelang mengadakan pertemuan dengan 56 organisasi kemasyarakatan berbasis Islam yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di Gedung MUI, Jakarta, (21/4). TEMPO/Imam Sukamto
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsudin menjawab pertanyaan sejumlah awak media jelang mengadakan pertemuan dengan 56 organisasi kemasyarakatan berbasis Islam yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di Gedung MUI, Jakarta, (21/4). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Kontroversi penghitungan hisab dan rukyat untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan di kalangan umat muslim Indonesia tampaknya segera berakhir. Adalah teknik Astrofotografi yang diusung ilmuwan Prancis, Thierry Legault, yang kemungkinan bisa menyatukannya.

Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyambut positif teknik tersebut. “Ini menjadi upaya jalan keluar terhadap permasalah umat Islam, terutama dalam menentukan hisab rukyat. Saya sendiri siap menerima,” kata Din Syamsuddin, saat menghadiri workshop Astrofotografi di Surabaya, Sabtu, 26 April 2014.

Dengan teknik ini, Din optimistis perbedaan pandangan antara NU-Muhammadiyah dalam menentukan awal dan akhir bulan suci bagi umat Islam dapat dipecahkan. Sebab, teknik Astrofotogafi sudah mengaplikasikan ilmu teknologi. Persoalannya, menurut Din, apakah pemerintah dan organisasi masyarakat lain bersedia menerima teknik astrofotgrafi tersebut.

Setelah mendengar cara kerja teropong Astrofotografi, Din menyarankan alat itu sebaiknya mampu digunakan saat kondisi langit tertutup awan. Alasannya, kata Din, ahli falak kerap meragukan penghitungan alat yang mempunyai kelemahan. "Alangkah lebih baik jika bisa digunakan saat langit tertutup awan."

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan teknik ini bisa diaplikasikan menentukan hilal. Sebab, fenomena objek yang diamati sama. Ketika objek sama dan didasari ilmu pengetahuan, Nuh yakin teknik Astrofotgrafi bisa menjadi salah satu jawaban menyatukan hisab dan rukyat demi kepentingan agama. "Kecuali objeknya berbeda dan ghoib itu tidak bisa disatukan. Ini objeknya ada dan sama, yakni bulan," Nuh menjelaskan dukungannya.

Alat itu, kata Thiery Legault, merupakan salah satu modernisasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendeteksi posisi bulan. Ia mengklaim, teropongnya mampu bekerja tujuh jam tanpa henti memantau pergerakan bulan. Teropong juga dilengkapi kemampuan merekam dalam bentuk foto dan video. "Direkam dan dianalisa dengan komputer dan hasilnya terbaca. Tapi alat harus bekerja dalam kondisi langit cerah tanpa awan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inisiator acara, Agus Mustofa, mengatakan diubutuhkan 20 teropong sejenis untuk memantau hilal di seluruh Indonesia. Dia sudah membidik daerah NTT dan NTB untuk proses pengamatan. Agus mengakui tidak mudah menyatukan penghitungan rukyat dan hisab. "Butuh waktu, tapi ini bisa menjadi solusi dan titik temu antara umat muslim," kata Agus.

Metode penyatuan hisab rukyat yang digunakan adalah Rukyat Qobla Ghurub, yaitu teknik merukyat hilal sebelum maghrib. Dengan cara itu, pembuktian hadirnya bulan sabit awal Ramadhan ataupun Syawal tidak perlu menunggu saat matahari tenggelam atau maghrib. "Tetapi bisa dilakukan di siang atau pagi hari.”

Dengan metode Rukyat Qobla Ghurub itu, tim Astrofotografi bisa memotret dan merekam video posisi bulan sebelum ijtimak dan sesudahnya di waktu Ashar. "Kalau hilalnya kurang, biasanya pihak lain menambah satu hari lagi karena bulan terlihat tipis. Tahun ini, bisa-bisa puasanya tidak sama tapi Insya Allah Idul Fitri sama," kata Din menambahkan.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita lain:
Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat
Ahok Sewot, Ini Jawaban Kepala Dinas Pajak
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang
SBY: Pemimpin Jangan Terlalu Sering Blusukan
Jadi Cawapres, SBY: Mereka Mengolok Saya
Tito Vilanova Meninggal
Office 365 Personal, Dilengkapi Layanan Cloud

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

18 jam lalu

Ilustrasi persiapan Lebaran Ketupat atau Lebaran Syawal. ANTARA/Siswowidodo
Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memprediksi Lebaran jatuh pada Rabu, 10 April 2024, sama dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah


PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

4 hari lalu

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya berjabat tangan usai menggelar pertemuan di Kantor PBNU Jakarta, Kamis 25 Mei 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

5 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

6 hari lalu

Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

PBNU mengajak semua pihak bersatu lagi dan Muhammadiyah mengajak masyarakat legawa menerima hasil Pemilu 2024.


Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

6 hari lalu

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama. Foto: Canva
Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

7 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

9 hari lalu

Mantan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam demonstrasi GPKR menuntut pemakzulan Presiden Jokowi dan menolak pemilu curang. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam GKPR mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

9 hari lalu

Suasana demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Maret 2024. Aksi massa tersebut mengangkat isu wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Tempo/Sultan
Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

Din Syamsuddin mengaku menggerakan aksi demo di DPR.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

10 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.


Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

11 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. TEMPO/ Imam Sukamto
Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

Beredar poster ajakan demo kecurangan Pemilu 2024 sejak besok-Rabu di KPU RI dan Gedung DPR