TEMPO.CO, Yogyakarta - Manuver Amien Rais dengan menyebut nama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa sebagai calon wakil presiden membuat kesal mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Hatta disebut akan mendampingi calon presiden Prabowo Subianto dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
"Gimana, wong usul mengumpulkan seluruh partai berbasis Islam tapi esoknya sudah kampanye kalau yang cocok memimpin Indonesia ini adalah Hatta," kata Mahfud di Yogyakarta, Jumat malam, 25 April 2014. (Baca: Elektabilitas Prabowo-Hatta Tinggi, Gerindra: Tunggu Dulu)
Amien Rais pernah menggagas pertemuan dengan partai-partai berbasis Islam di Cikini, Jakarta Pusat pada 17 April lalu. Pertemuan itu dihadiri perwakilan lima partai berbasis Islam, yaitu PAN, PKS, PKB, PPP dan PBB. Sedangkan perwakikan organisasi kemasyarakatan Islam antara lain NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, DMI, Dewan Dakwah Indonesia, juga Syarikat Islam.
Perkiraan perolehan akumulasi suara partai-partai berbasis Islam yang mencapai 31 persen seusai pemilihan legislatif menjadi alasan pertemuan tersebut. Lantaran jumlah suara itu menjadi modal bagi partai-partai berbasis Islam itu untuk mengusung sendiri calon presiden dan wakilnya.
Namun mantan Ketua MPR itu menolak pembentukan koalisi poros tengah sebagaimana terjadi pada Pemilu 1999. Dia mengusulkan pembentukan koalisi partai-partai berbasis Islam dengan partai-partai nasionalis dengan sebutan Koalisi Indonesia Raya. Koalisi itu diharapkan dapat menggandeng sebanyak mungkin partai-partai lain.
Menurut Mahfud, langkah yang dilakukan Amien Rais membuyarkan mimpi koalisi Indonesia Raya yang digagasnya sendiri. "Ketemu dulu dong sebelum menentukan orang. Makanya (koalisi) bubar terus," kata Mahfud. Mahfud juga menolak terlibat lagi dalam koalisi tersebut.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat
Prabowo-Hatta Dideklarasikan di Grahadi Surabaya
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang