TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berharap rakyat tak salah memilih calon presiden. Menurut SBY, memilih pemimpin bangsa jangan sampai seperti memilih kucing dalam karung.
"Kita pikir kucing itu besar, ternyata kecil. Kita pikir putih warnanya, ternyata hitam. Kita pikir dia kuat, ternyata lemah," kata SBY, seusai mengikuti debat antarpeserta konvensi calon presiden partainya, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Ahad, 27 April 2014.
SBY mengatakan, memilih calon presiden dengan cara seperti itu sangat berbahaya bagi kehidupan dan masa depan bangsa. "Berbahaya ketika tidak tahu persis siapa gerangan calon presiden yang hendak dipilihnya," ujar dia.
Atas alasan itu, kata SBY, partainya menyelenggarakan konvensi calon presiden agar seluruh rakyat bisa mengikuti jalan pikiran semua pesertanya dengan cermat. "Dengan begitu, mereka, saudara-saudara kita rakyat Indonesia, itu tidak salah dalam menjatuhkan pilihannya," ucap dia.
Dia memastikan pemenang konvensi Demokrat bakal terpilih melalui mekanisme survei oleh tiga lembaga independen. "Yang memilih bukan SBY, yang memilih bukan majelis tinggi, yang memilih rakyat sebelum pemilihan presiden dilakukan," kata SBY.
Adapun sebelas peserta konvensi adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang. Pemenang konvensi ditentukan berdasarkan hasil survei tiga lembaga independen. Survei dimulai sejak 28 April hingga 10 Mei 2014.
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Berbagai Ketakutan jika Prabowo Jadi Presiden
SBY Kebelet Ketemu Mega Sejak 2004
Dipegang Giggs, MU Langsung Bekuk Norwich 4-0