TEMPO.CO, Karanganyar - Polisi terus mengembangkan kasus peredaran kunci jawaban soal ujian nasional sekolah menengah atas dan sederajat. Kepala Reserse Kriminal Kepolisian Karanganyar Ajun Komisaris Agus Sulistianto mengatakan, dari pengakuan tersangka, kunci jawaban soal UN didapat dari kepala sekolah di Demak. “Saat ini tim sudah ada di Demak,” katanya, Senin, 28 April 2014.
Dia juga mengatakan para tersangka yang ditangkap dari Boyolali. Sindikat itu menjual kunci jawaban kepada peserta ujian SMA di Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Surakarta. “Ternyata, dari jaringan di Boyolali, mereka berhubungan dengan pelaku lain di Demak,” ujarnya.
Para tersangka, kata Agus, berhubungan via surat elektronik, termasuk untuk mengirim kunci jawaban. Kepada para pembeli, para tersangka ada yang mengirim kunci jawaban lewat surat elektronik dan ada pula yang diberikan dalam bentuk fisik. “Kalau antarpelaku, menggunakan e-mail,” katanya.
Dalam kasus ini polisi menangkap enam tersangka. Tersangka lainnya, yakini YS (kepala sekolah swasta di Boyolali), MY (kepala sekolah MA di Boyolali), DW (guru honorer SMA swasta di Boyolali), serta perantara MRP, GM, dan JS, tidak ditangkap. “Kami tidak menahan mereka karena ancaman hukumannya hanya 9 bulan. Mereka wajib lapor setiap hari. Mereka disangka melanggar Pasal 322 KUHP tentang Membocorkan Rahasia Negara,” kata Agus.
Sejauh ini belum ada yang dinilai menjadi otak kejahatan. Dari sembilan tersangka, semuanya mengaku sebagai perantara. Polisi menduga kepala sekolah di Demak sebagai aktor intelektualnya.
Soal akurasi kunci jawaban yang dijual tersangka, dia mengaku belum bisa memastikan. Polisi sudah meminta konfirmasi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tapi belum mendapat balasan. Dia juga belum bisa memastikan apakah sindikat itu berhubungan dengan kasus serupa yang dibongkar polisi di daerah lain, misalnya di Surabaya.
Salah seorang tersangka, S, mengaku berperan mencari pembeli. Dia melakukannya karena tidak enak menolak permintaan kenalannya. “Saya sendiri tidak mengharap imbalan,” katanya di sela pemeriksaan. Dia pun tidak tahu kunci jawaban itu benar atau salah.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lain:
Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI
Ayah-Ibu Korban JIS Silang Pendapat
Cawapres Jokowi Muncul di Twitter
Dua Pria Tersangka JIS Pernah Berhubungan Seks
Dituduh Teroris, Diplomat RI Diciduk Polisi Ceko