TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Tim Pemenangan Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta Putut Wiryawan menduga penyebab kekalahan partainya pada pemilu legislatif adalah kuatnya politik uang dan mesin partai yang tak bekerja maksimal. “Ini masih indikasi, belum pada kesimpulan,” katanya di Ruang Fraksi Demokrat DPRD DIY, Senin, 28 April 2014.
Perolehan suara Demokrat di DIY anjlok pada Pemilu 2014. Meraup suara 7 persen, partai ini hanya mampu meraih dua kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Padahal, pada Pemilu 2009, Demokrat mengantongi sekitar 20 persen suara dan berhasil menempatkan sepuluh politikusnya di DPRD DIY. (Baca: SBY Ingin Bertemu Mega, PDIP: Datang Saja Lebaran)
Ironisnya, dari sepuluh legislator itu, hanya satu yang dipastikan kembali menempati kursinya, yakni Erlia Risti. Selebihnya, termasuk Putut yang masih menjabat Ketua Fraksi Demokrat DPRD DIY, diperkirakan tak lolos. “Hasil (pemilu) itu harus dihormati. Ini sudah keputusan rakyat,” katanya.
Ia membantah kekalahan Demokrat bersumber dari konflik internal partai dan sikap Demokrat yang dinilai tak populis di masyarakat DIY. “Tidak,” jawabnya.
Konflik internal Demokrat DIY adalah mundurnya Ketua Demokrat Kota Yogyakarta Sinarbiyat Nujanat pada 2012. Bekas Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta itu menyeberang ke Partai Gerakan Indonesia Raya dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DIY. “Nyatanya, dia kan tak jadi,” kata Putut. (Baca: SBY Tegaskan Demokrat Siap Jadi Oposisi)
Adapun Sinarbiyat sudah memperkirakan dirinya bakal gagal meraih kursi di DPRD DIY. Sebelumnya, Partai Demokrat DIY juga ditinggalkan ketuanya, GBPH Prabukusumo, kerabat Keraton Yogyakarta, sebagai protes terhadap kebijakan partai yang tak sesuai dengan kepentingan keraton.
Adapun salah satu sikap Demokrat yang dinilai tak populis adalah partai itu menyempal dari arus besar suara pemilih tentang penetapan Sultan Keraton Yogyakarta sebagai Gubernur DIY. Menurut Putut, kala itu partainya tak menolak atau mendukung penetapan. “Kami hanya mengajak masyarakt mendiskusikannya,” katanya berkilah. Ia mengatakan Demokrat DIY akan mengevaluasi kekalahan dalam pemilu legislatif ini.
ANANG ZAKARIA
Berita lainnya:
DKI Minta Kewenangan Awasi Sekolah Internasional
Jokowi Akan Blusukan ke Sentra Sapi NTT
Pemilik Lama Century Garong Rp 68 Triliun