Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bergemuruh, Merapi Belum Tunjukkan Erupsi

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Lava pijar dan awan panas atau Wedhus Gembel terlihat keluar dari kawah Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, (24/11). Wedhus Gembel Sinabung berbeda dengan Wedhus Gembel gunung Merapi di Jawa Tengah. AP/Binsar Bakkara
Lava pijar dan awan panas atau Wedhus Gembel terlihat keluar dari kawah Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, (24/11). Wedhus Gembel Sinabung berbeda dengan Wedhus Gembel gunung Merapi di Jawa Tengah. AP/Binsar Bakkara
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi sering mengeluarkan suara dentuman dan gelegar dalam beberapa hari ini. "Namun suara gemuruh itu itu belum menunjukkan akan adanya erupsi magmatis, erupsi dengan disertai keluarnya magma dan material baru," kata Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTK) Yogyakarta, Selasa, 29 April 2014.

Menurut dia, data seismik menunjukkan hal itu adalah letusan minor akibat tingginya pelepasan gas. Letusan minor tersebut disertai meluncurnya material bekas erupsi 2010 atau material lama. Lontaran batu pijar juga terjadi, sehingga sering mengakibatkan hujan batu, pasir, dan hujan abu di sekitar gunung. Lontaran itu rata-rata mencapai 1 kilometer. Namun gas yang keluar dominan CO2.

Subandriyo mengatakan, jika erupsinya ke arah magmatis, akan ditandai dengan banyaknya gempa. Kegempaan juga akan disertai adanya retakan-retakan akibat desakan magma. Namun saat ini kegempaan, sesuai dengan data seismik, sangat minim, sehingga belum akan mengarah ke erupsi magmatis. "Erupsi minor belum mengarah ke erupsi magmatis," ujarnya.

Saat ini status Gunung Merapi masih pada level aktif normal. Namun, jika ada peningkatan aktivitas gunung yang mengarah ke erupsi magmatis, status itu akan segera dievaluasi untuk dinaikkan menjadi waspada.

Kepala Badan Geologi Surono menyatakan suara-suara gemuruh bisa disebut sebagai sonic boom. Hal itu terjadi karena rekahan karena fluida (magma, gas, dan uap yang bersifat mengalir) tekanan tinggi naik ke permukaan. Sedangkan penyebab terjadinya rekahan adalah karena terhalangnya batuan yang rapat dan ditabrak fluida. "Fenomena ini terekam sebagai gempa. Jika rekahannya menerus karena fluida dengan volume besar berombongan naik ke permukaan ditambah getaran fluida tekanan tinggi, disebut tremor," kata Surono--yang akrab dengan panggilan Mbah Rono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data kegempaan di BPPTKG, pada 27 April 2014 terjadi 7 kali gempa guguran, 3 kali gempa multifase, dan 1 kali gempa tektonik. Pada 28 April lalu terjadi gempa guguran 1 kali, gempa tektonik 7 kali, dan gempa low ferquency 4 kali. Pada 29 April hingga pukul 07.00 WIB terjadi 1 kali gempa guguran dan 4 kali gempa low frequency. 



MUH SYAIFULLAH


Terpopuler
Kata Istri PM Malaysia Soal MH370  
Mesin Penjual Mariyuana Pertama Dunia Ada di AS  
Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

1 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

16 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

18 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

27 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

42 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

42 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

45 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

52 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

55 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

12 Februari 2024

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam